Hujan Berjam-Jam, 3 Kecamatan di Kota Pekalongan Tergenang

Hujan Berjam-Jam, 3 Kecamatan di Kota Pekalongan Tergenang

Robby Bernardi - detikJateng
Sabtu, 31 Des 2022 13:50 WIB
Suasana banjir di permukiman warga di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Sabtu (31/12/2022).
Suasana banjir di permukiman warga di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Sabtu (31/12/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng.
Pekalongan -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Pekalongan selama berjam-jam mengakibatkan tiga kecamatan tergenang. Banjir sudah terjadi sejak pagi dan hingga siang ini belum ada tanda-tanda air akan surut.

Kasi Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kota Pekalongan menjelaskan intensitas hujan terjadi sejak Jumat (30/12) hingga Sabtu (31/12/2022) pagi. Akibat hujan ini, tiga kecamatan di Kota Pekalongan, terdampak genangan air. Antara lain Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Utara dan sebagian Kecamatan Pekalongan Timur.

"Jadi sejak Jumat sore memang Kota Pekalongan mengalami hujan intensitas sedang dan deras sampai dengan Sabtu 31 desember. Curah hujan tinggi terjadi di wilayah Kota Pekalongan yang menyebabkan limpas sungai di beberapa wilayah di Kota Pekalongan, termasuk drainase karena daya tampungnya melebihi jumlah airnya yang ada," kata Dimas kepada detikJateng, Sabtu (31/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga berdampak pada wilayah Pekalongan yakni di Kecamatan Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Barat dan sebagian Pekalongan Timur," tambahnya.

Sementara itu, dari pantauan detikJateng banjir terlihat di RW 01, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat. Menurut warga setempat, air mulai naik sejak pagi. Saat ini, ketinggian air antara 40 sentimeter hingga 90 sentimeter di lokasi setempat.

ADVERTISEMENT
Suasana banjir di pemukiman warga di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Sabtu (31/12/2022).Suasana banjir di pemukiman warga di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Sabtu (31/12/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

"Banjir sejak tadi pagi, karena bercampur hujan, air rob dan limpasan air dari sungai. Jadi hujan semaleman terus air meluap," kata Wardi (41) warga Tirto.

Ia sendiri bersama warga setempat belum mengungsi. Adapun anak-anak dan wanita, diungsikan ke rumah tetangga maupun saudara yang tidak berdampak banjir.

"Belum mengungsi,paling ke tetangga atau saudara yang tidak banjir," ungkapnya.

Ia berharap pada pihak pemerintah, agar peristiwa banjir yang menjadilangganan ini tida terulang lagi. Salah satunya yakni diharapkan adanya normalisasi sungai.

"Ya harapanya ada normalisasi sungai agar tidak banjir lagi. Di sini memang langganan jika hujan lebih dari dua jam," ucapnya.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads