"Yang undangan Pak Setyo ke BPN atas masukan saya. Hasilnya sampai sekarang belum ada progres,'' jelas Ana saat dimintai konfirmasi detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, pemilik rumah bertingkat di tengah proyek Tol Jogja-Solo di Klaten itu menolak uang ganti rugi (UGR) dari proyek tol Jogja-Solo. Nilai UGR yang ditawarkan mencapai Rp 3,5 miliar.
"UGR dulu sekitar Rp 3,5 miliar atau berapa pastinya saya sudah tidak ingat. Kertasnya saja sudah lupa dimana," kata Setyo Subagyo kepada detikJateng, Selasa (9/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Setyo, nilai UGR tersebut tidak adil. Sebab tanah dan rumahnya yang berada di tepi jalan raya provinsi dihargai berbeda dengan lahan di seberang jalan.
"Tanah dan rumah saya di utara jalan, tidak perlu menguruk dengan tanah dihargai Rp 2,5 juta per meter. Padahal di lokasi yang sama di selatan jalan yang kalau dibangun masih perlu tanah uruk dinilai Rp 3 juta," ujar Setyo saat itu.
Simak Video "Video: Situasi Mudik Via Tol Fungsional Sleman"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/sip)