Jalan Tol Jogja-Solo ditargetkan beroperasi awal 2024. Jika sudah beroperasi nantinya, bepergian Jogja-Solo diperkirakan hanya membutuhkan waktu 20 menit.
"Sampai Purwomartani (Sleman), kalau mobil lari 80 kilometer/jam ke Yogyakarta butuh 30 menit tapi jika kecepatan 100 kilometer per jam butuh 20 menit. Dibanding sekarang (waktu tempuhnya) ya jauh," jelas General Manager Lahan dan Utilitas PT Jogja Solo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin kepada detikJateng di Balai Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Rabu (28/12/2022) siang.
Dikatakan Amin, PT JMM mentargetkan pada awal tahun 2024 jalan Tol Jogja-Solo sudah beroperasi. Diperkirakan bulan Januari sampai Maret sudah siap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal tahun ya, bulan Januari sampai Maret tapi hanya sampai Purwomartani, Yogyakarta. Sampai Purwomartani jaraknya 42 kilometer," terang Amin.
Menurut Amin, di tahap awal operasional jalan tol Jogja-Solo akan digratiskan beberapa bulan. Setelah itu baru berbayar.
"Gratis beberapa bulan tapi setelah itu sudah berbayar. Di awal 2023 minimal pintu exit sampai Kecamatan Ngawen sudah selesai," lanjut Amin.
Disebutkan Amin, sampai akhir tahun 2022 ini, progres fisik pembangunan Tol Jogja-Solo masih sesuai target. Seksi I sudah mencapai 45,8 persen.
"Seksi 1.1 mencapai 45,8 persen, dari Kartasura sampai Ngawen. Seksi 1.2 mencapai 0,93 persen dan totalnya 25,5 persen, sesuai target," rinci Amin.
Secara umum, ujar Amin, selama 2022 tidak ada kendala berarti. Hanya sempat terkendala di kegiatan tambang tanah uruk atau kuari.
"Dulu sempat masalah kuari (tambang uruk). Cuaca juga iya menjadi kendala tapi karena faktor alam ya tidak bisa dikomplain," sambung Amin.
Sementara itu, Kasi Pengadaan Lahan BPN Klaten, Sulistyono menjelaskan Tol Jogja-Solo di Klaten meliputi 11 kecamatan dan 50 desa dengan 3.961 bidang tanah yang terkena. Yang sudah diajukan pencairan 85 persen.
"Yang sudah diajukan proses pencairan uang ganti kerugian (UGK) ke LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) hampir 85 persen, itu sudah 43 desa," jelas Sulistyono.
Sulistyono menjelaskan setelah 2023 pencairan UGK akan masuk tahun anggaran baru. Total dana UGK yang sudah cair ke masyarakat mencapai Rp 3 triliun.
"Sampai akhir 2022 ini sudah Rp 3 triliun disalurkan. Kendala secara umum tidak ada cuma ada yang mengajukan gugatan di Desa Pepe tapi sudah ada putusan di Mahkamah Agung," imbuhnya.
(aku/sip)