Respons Putra Mahkota, Gibran dan Ganjar soal Konflik di Keraton Solo

Round-Up

Respons Putra Mahkota, Gibran dan Ganjar soal Konflik di Keraton Solo

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 25 Des 2022 05:00 WIB
Keraton Kasunanan Surakarta.
Keraton Kasunanan Solo. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Konflik di Keraton Kasunan Surakarta atau Keraton Solo meruncing. Putra Mahkota, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara soal polemik tersebut.

Putra Mahkota Keraton Kasunan Surakarta, KGPH Purbaya buka suara terkait konflik di dalam Keraton. Purbaya mengatakan pihak Keraton Solo terbuka untuk musyawarah dengan Lembaga Dewan Adat (LDA).

"Kita sangat terbuka jika ada suatu musyawarah dan juga saya berharap juga dengan adanya musyawarah secepatnya pasti akan adakan solusi untuk kebaikan kita bersama," kata Purbaya kepada wartawan di Puro Mangkunegaran, Jumat (23/12/2022) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purbaya menuturkan persoalan Keraton ini harus diselesaikan kekeluargaan. Dia meminta doa dari warga Solo agar konflik internal Keraton Solo bisa segera selesai.

"Menurut saya juga permasalahan seperti ini harus dilakukan dengan cara kekeluargaan musyawarah dan juga contoh seperti Tante Moeng beliau adalah tante saya dan saya harus menghormati beliau sebagai tante saya dan juga semuanya adalah lebih tua daripada saya saya harus menghormati mereka-mereka semua," kata dia.

ADVERTISEMENT

"Saya juga berharap secepatnya akan mendapat solusi dan kita bisa menjalin musyawarah dan semuanya ada jalan keluarnya," lanjutnya.

Gibran Siap Mediasi

Konflik antarkerabat Keraton Solo kembali memanas hingga kabar penodongan pistol ke cucu Paku Buwono XIII BRM Suryo Mulyo. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku siap memfasilitasi mediasi.

Hal itu disampaikan Gibran lewat akun Twitternya @gibran_tweet. Gibran merespons netizen yang memintanya turun tangan soal konflik Keraton Solo.

"Sudah sering pak. Tadi pagi saya sudah janjian dengan pak kapolres agar kedua kubu bisa duduk bareng dan berdamai. Kami siap untuk memfasilitasi mediasi," cuit Gibran seperti dikutip detikJateng, Sabtu (24/12).

Meski begitu, Gibran berharap konflik internal Keraton itu diselesaikan kekeluargaan.

"Tapi sekali lagi karena ini masalah internal, yang bisa menyelesaikan ya dari internal keluarga sendiri," ucap Gibran.

Ganjar Turut Angkat Bicara

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo angkat bicara terkait konflik di Keraton Solo yang kembali memanas. Ganjar berharap persoalan yang melibatkan internal Keraton itu diselesaikan dengan duduk bersama.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Saya berharap betul, masalah-masalah yang ada di sana mbok duduk bareng, karena ini problemnya di keluarga rembukan bareng, itu jauh lebih baik," kata Ganjar usai meninjau Gereja GBI Keluarga Allah, Kepatihan Kulon, Solo, Sabtu (24/12).

Ganjar mengingatkan agar persoalan internal Keraton Solo itu tidak melibatkan orang luar. Menurut Ganjar, jika penyelesaian konflik itu melibatkan orang di luar Keraton Solo akan lebih lama selesainya.

"Saya konsen betul beberapa juga menjalin komunikasi. Kemarin juga saya dikirimi video-video yang ada maka saya anjurkan inisiator dari pihak-pihak yang ada di sana dari keluarga di sana untuk dirembuk," tuturnya.

Ganjar mengaku sering menjalin komunikasi dengan pihak Keraton Kasunanan Surakarta.

"Saya komunikasikan terus kok. Ono rembuk dirembuk (ada musyawarah dimusyawarahkan)," imbaunya.

Untuk diketahui, setelah isu pencurian dan dugaan penganiayaan, Keraton Kasunanan Surakarta kembali geger gegara konflik internal keluarga. Keributan ini berujung penganiayaan hingga dugaan penodongan pistol ke cucu PB XIII, BRM Suryo Mulyo, Jumat (23/12) malam.

Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi datang ke Keraton Solo usai mengetahui adanya gegeran ini. Pihaknya memastikan semuanya aman dan kondusif.

"Beliau yang ada di sini kan semuanya keluarga, jika ada masalah, ada miskomunikasi kami menyarankan untuk diselesaikan secara baik-baik dengan kekeluargaan. Artinya tidak semua segala sesuatunya ke ranah hukum, namun demikian sekiranya itu dilaporkan kepada kami ada tindak pidana akan ditindaklanjuti secara normatif," ujar Iwan.

"Jika ada selisih paham, insya Allah nanti ke depan Senin, Selasa, Rabu depan akan kami coba undang untuk mediasi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Jokowi Curiga Ada Agenda Besar Politik di Balik Isu Ijazah-Pemakzulan"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)


Hide Ads