Pohon randu alas tua berusia sekitar 300 tahun di Dusun Setono, Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, akhirnya ditebang. Butuh lima orang penebang atau blandong untuk memangkas dahan-dahan pohon randu raksasa itu.
Pohon randu raksasa itu dipangkas pada Minggu (18/12/2022) kemarin. Satu tim penebang atau blandong terdiri dari lima orang.
Mulanya mereka menggunakan tali untuk naik ke pohon randu raksasa berusia tiga abad itu. Besarnya ukuran pohon dan tidak adanya dahan di setiap batang membuat tim blandong harus menggunakan teknik panjat tali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu senior di tim blandong tersebut, Saminto (70), mengaku pohon randu alas di Dusun Setono merupakan pohon yang terbesar yang pernah dia tangani. Kali ini tim blandong yang diajaknya adalah anak dan keponakannya.
"Sejak saya kecil ikut menebang pohon, ini yang paling besar. Tidak ada kesulitan, tapi ukurannya memang paling besar," kata Saminto di lokasi kemarin.
Saminto mengatakan pohon itu tidak ditebang seluruhnya. Namun semua dahannya dipotong.
"Pohon sementara tidak (ditebang), cuma semua dahannya yang dipotong. Besok mungkin baru selesai," terang Saminto.
Sementara itu, anggota tim blandong lainnya, Andi Purwanto (25) juga menyebut pohon randu alas ini adalah yang terbesar.
"Kalau kami doa biasa. Tidak ada ritual khusus. Kalau dari warga desa tadi ada, ya doa intinya," terang Andi.
Sementara itu, untuk penebangan pohon randu alas raksasa berusia tiga abad ini warga dan pihak desa patungan terkumpul sebesar Rp 10 juta. Pohon randu alas itu sengaja tidak ditebang seluruhnya dan hanya dahan-dahan yang menjangkau permukiman yang dipotong.
"Semua dahannya dipotong, batangnya tidak. Usia pohon ini sekitar 300 tahun, diameter batangnya saja ada dua meter," terang warga yang rumahnya berada di bawah pohon, Kasino (62).
Salah satu alasan pohon itu tidak ditebang seluruhnya karena ada pro kontra di masyarakat. Ada yang menghendaki pohon itu menjadi cagar budaya dan ada yang berharap pohon itu ambruk sendiri.
Warga dan tokoh masyarakat setempat pun menggelar doa bersama sebelum pohon randu alas raksasa itu ditebang. Mereka juga menyajikan ingkung atau olahan ayam utuh.
"Ada ritual doa biasa sama ingkung. Seperti tradisi di tempat lain, ya semua intinya doa minta agar selamat semua," tutur Kaur Perencanaan Desa Segaran Munadi di lokasi.
(ams/ahr)