Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku belum mendapat izin dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk terbang ke Uni Emirat Arab (UEA) pada akhir tahun ini. Sebelumnya Gibran menyatakan akan ke UEA pada 25-31 Desember 2022.
"(Izin UEA) Belum di ACC (Mendagri), nanti kita follow up lagi," kata Gibran saat ditemui di Balai kota Solo, Senin (19/12/2022).
"Yang penting proposalku wis (sudah) sampai Abu Dhabi. Di sana agendanya presentasi (ngundang investor). Salah satunya itu," imbuh Gibran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apa umpan balik yang akan diberikan Kota Solo untuk UEA, Gibran enggan menjelaskan.
"Mengko wae, lak ngerti-ngerti wis dadi (nanti saja, nanti tahu-tahu sudah jadi). Mengko wae (nanti saja), aku nggak mungkin pergi jauh-jauh kalau nggak ada hasilnya. Nanti ada feedback, tenang saja, masih nunggu konfirmasi dulu," ujarnya.
Sebelumnya, Gibran mengaku dia belum membeli tiket pesawat ke UEA. Sebab, dia masih menunggu surat izin dari Kemendagri.
"Mugo-mogo surate ndang metu. Gen hibahe ndang cair. Gen Islamic Centere ndang dibangun juga (Semoga suratnya lekas keluar. Biar hibahnya lekas cair. Biar Islamic Centernya lekas dibangun juga)," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Gibran berencana akan terbang ke Uni Emirat Arab (UEA) pada akhir tahun 2022. Gibran mengatakan keperluannya ke UEA untuk melanjutkan pembicaraan dengan Presiden Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan (MBZ).
Gibran mengatakan usai dirinya berbincang dengan MBZ di dalam mobil beberapa waktu lalu, akan ada kerja sama yang diberikan pemerintah UEA untuk Kota Solo. Salah satunya solusi untuk kemiskinan dan pembangunan di Kota Solo.
"Saya sedang mencari pembiayaan, Tapi intine (intinya) saya sudah ada solusi. Makanya saya minta teman-teman media akhir tahun ojo nggoleki aku, tak nggolek duit (jangan mencari saya, saya mau cari uang)," kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (13/12).
Saat bertemu dengan pangeran MBZ di mobil, Gibran mengungkapkan, ada perbincangan soal bantuan yang akan diberikan pemerintah UEA. Bantuan yang disebut itu meliputi bidang olahraga, kemiskinan, rumah tidak layak huni (RTLH), dan kesehatan.
"Nanti ada bantuan-bantuan dari beliau-beliau, untuk itu tadi sing (yang) mangkrak-mangkrak. Akhir tahun tak rampungke (saya selesaikan). Sing duite kurang tak golekke duite (yang dananya kurang saya carikan duitnya)," ungkapnya.
(dil/sip)