Soal Nomor Seri Uang Mahar Kaesang, Gibran: Sing Nyari yo sing Nikah

Soal Nomor Seri Uang Mahar Kaesang, Gibran: Sing Nyari yo sing Nikah

Tara Wahyu NV - detikJateng
Senin, 19 Des 2022 10:17 WIB
Mahar pernikahan Kaesang dan Erina, uang Rp 300 rubu dan puluhan gram logam mulia.
Mahar pernikahan Kaesang dan Erina, uang Rp 300 ribu dan puluhan gram logam mulia. Foto: Tangkapan layar
Solo -

Tiga lembar uang Rp 100.000 yang dijadikan mahar pernikahan Kaesang untuk Erina menjadi perhatian. Sebab nomor seri tiga uang itu sesuai dengan inisial kedua mempelai, yaitu KSE 10122022, ESG 111296, dan KSP 251294.

Nomor seri KSE 10122022 menunjukkan singkatan dari Kaesang Erina dan tanggal pernikahan mereka, 10 Desember 2022. Lalu nomor seri ESG 111296 merupakan inisial dari Erina Sofia Gudono dan tanggal lahirnya, yaitu 11 Desember 1996. Adapun nomor seri KSP 251294 merupakan inisial Kaesang Pangarep dan tanggal lahirnya, 25 Desember 1994.

Ditanya mengenai proses pencarian nomor seri unik tersebut, kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak tahu. Gibran juga mengatakan tidak membantu untuk mencarikan mahar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sing nyari yo sing nikah to yo (yang mencari ya yang menikah)," kata Gibran, Senin (19/12/2022).

Gibran juga meminta wartawan untuk menanyakan hal itu ke Bank Indonesia terkait pencetakan uang. Gibran juga meminta menanyakan hal itu langsung ke Kaesang.

ADVERTISEMENT

"Mbuh, takok'o BI, takok'o Kaesang ya (Tidak tahu, tanya ke BI, tanya ke Kaesang ya). Yo wis takok Kaesang to yo (Ya sudah, tanya ke Kaesang saja)," ujarnya.

Melansir detikFinance, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan Bank Indonesia tidak secara khusus melakukan pencetakan uang mahar tersebut.

Erwin mengatakan dalam pelaksanaan pencetakan dan pemberian nomor seri uang Rupiah kertas, Bank Indonesia (BI) menerapkan pola kombinasi berurutan (aritmetik) mengikuti urutan huruf dan angka sedemikian rupa sehingga tidak terdapat nomor seri ganda pada uang Rupiah yang dicetak Bank Indonesia.

Uang Rupiah yang telah dicetak tersebut, selanjutnya disimpan di khazanah Bank Indonesia untuk menjadi persediaan uang nasional dan memenuhi kebutuhan layanan kas.

"Jadi tidak benar kalau BI melakukan pencetakan khusus. Kalau dicetak secara khusus, kitanya yang repot. Jadi memang karena sudah ada di dalam khazanah BI saja, kebetulan nomornya pas ya terus kemudian ditukarkan," ucap Erwin kepada detikFinance, Jumat (16/12).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Erwin menjelaskan, Bank Indonesia dapat melakukan pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah dengan nomor seri tertentu yang masih tersimpan di khazanah dengan mempertimbangkan momentum spesial yang menjadi pusat perhatian khalayak sebagai sarana untuk memperkenalkan uang Rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara sekaligus representasi keluhuran budaya bangsa (kampanye Cinta, Bangga, Paham Rupiah). Dalam hal ini salah satu contohnya saat pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

"Karena ini kami lihat dampaknya cukup besar ya kemudian kita tukarkan tadi (uangnya). Nah, ini untuk kepentingan khusus saja. Kepentingan khusus seperti apa yaitu yang sifatnya judgemental, artinya ada judgement di sisi kami. Nah, dalam hal ini untuk kepentingan kampanye uang baru supaya bisa dikenal oleh masyarakat," jelasnya.

Erwin juga menegaskan setiap orang tidak bisa meminta pencetakan uang khusus dengan nomor seri tertentu karena dapat mengganggu proses pencetakan uang di Perum Peruri.

Halaman 2 dari 2
(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads