Sebanyak 200 ekor domba batur di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara menjalani inseminasi buatan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga mutu dan populasi domba yang memiliki bulu tebal tersebut.
Dokter hewan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara Anton menjelaskan, inseminasi buatan adalah mengambil sperma dari pejantan. Ia memilih pejantan unggulan yang disuntikkan untuk 200 ekor indukan domba batur.
"Inseminasi buatan atau IB ini mengambil sperma dari pejantan unggulan. Kalau melalui proses alami satu pejantan hanya 1-2 ekor indukan dalam satu hari. Dengan proses IB itu lebih banyak," terangnya saat ditemui di Dieng, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Sabtu (17/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut, saat ini banyak domba batur dengan kualitas unggulan keluar daerah. Sehingga dengan IB diharapkan mampu menghasilkan peranakan domba batur dengan kualitas unggulan.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu genetic, karena sekarang domba batur dengan kualitas unggulan banyak yang keluar daerah," kata dia.
![]() |
Plt Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara Herrina Indri Astuti mengatakan, populasi domba batur saat ini sekitar 9300 ekor. Sebagian besar berada di dataran tinggi Dieng. Yakni di wilayah Kecamatan Batur dan Pejawaran.
"Untuk saat ini populasinya sekitar 9300 ekor. Sebagian besar itu di dataran tinggi Dieng. Ada juga di Kecamatan Pejawaran," ujarnya.
Herrina berharap, inseminasi buatan melalui program upland ini bisa menjaga populasi domba batur dan menjaga lingkungan di dataran tinggi Dieng. Mengingat Dieng merupakan hulu dari Sungai Serayu dan kawasan wisata nasional.
"Program upland di bawah Kementerian Pertanian ini memang menyasar konservasi genetic hewan dan lahan. Karena Dieng ini hulu dari Sungai Serayu yang banyak menyumbang sedimentasi di waduk jadi ada penanaman pohon kopi. Selain itu juga dilakukan inseminasi buatan untuk menjaga mutu dan populasi domba batur," jelanya.
(apl/apl)