Ketua panitia pernikahan Kaesang-Erina, Erick Thohir menyebut pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono adalah festival budaya. Erick menyebut momen pernikahan Kaesang dan Erina akan menjadi salah satu upaya untuk kembali membumikan adat istiadat.
"Yang akan kita lakukan di pernikahan Kaesang-Erina ini adalah festival budaya. Di mana kita membumikan kembali pernikahan yang selama ini selalu kebarat-baratan, agar kembali ke adat istiadat kita. Nah, nanti (dalam prosesi Ngunduh Mantu Kaesang-Erina) akan digelar di Loji Gandrung yang akan diisi oleh proses adatnya. Adapun di Puro Mangkunegaran akan dilangsungkan tasyakuran," kata Erick dalam keterangan tertulis Tim Media Pernikahan Erina dan Kaesang, pada Jumat (9/12/2022).
Festival budaya tersebut didesain untuk mengajak keterlibatan warga Solo dalam kebahagiaan yang dirasakan oleh pengantin. Untuk itu, festival budaya tersebut ditempatkan di lokasi yang kerap dikunjungi warga Solo di akhir pekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana juga akan disediakan sembilan panggung hiburan berbasis kesenian tradisional, mulai dari gamelan hingga musik keroncong.
Saat memeriksa kesiapan salah satu lokasi Festival Budaya, di Pasar Triwindu, Jalan Diponegoro, Solo, Erick menunjukkan lokasi kirab pengantin yang akan dimulai dari Loji Gandrung menuju Puro Mangkunegaran."Ini akan menjadikan pesta rakyat di mana rakyat pun menjadi bagian. Ini adalah festival budaya, supaya Solo menjadi objek wisata," ujarnya.
Erick menegaskan budaya yang berkembang di daerah jangan sampai hilang. Menurutnya, budaya lokal merupakan kekuatan Indonesia dalam mengembangkan wisata.
Setiap festival budaya harus dicarikan jalan menuju keekonomiannya, sehingga Indonesia dapat menjadi sebuah pop culture country.
"Kalau Korea bisa (jadi pop culture country), mengapa kita tidak bisa. Mayoritas warga kita adalah anak muda. Generasi muda kita itu jangan dianggap remeh, mereka tidak 'kaleng-kaleng', tugas kita (yang lebih senior) adalah membantu mereka," kata Erick.
Menurut Erick, festival budaya yang akan digelar di Puro Mangkunegaran tersebut telah mendapat dukungan dari KGPAA Mangkunegoro X.
Erick mengatakan Mangkunegoro X telah memiliki visi untuk mengembangkan Puro Mangkunegaran sebagai pusat kebudayaan. "Koordinasi dengan pihak Istana (Puro Mangkunegaran), luar biasa membantu. Karena Kanjeng Gusti (Mangkunegoro X) punya visi, bagaimana festival budaya bisa dijadikan pusat kebudayaan, sehingga nantinya menjadi pusat wisata. Di dalamnya ada kultur yang harus kita hormati. Itu bagian dari budaya kita. (Itulah mengapa) Musiknya gamelan," pungkas Erick.
(aku/ams)