Simpang Lima kedua Semarang mulai tahap groundbreaking. Rencananya taman yang dikonsep sebagai hutan kota itu akan rampung pada Maret 2023.
Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) mengatakan pembangunan Taman Singosari menjadi Simpang Lima kedua di Semarang merupakan cita-cita sejak lama ketika Hendrar Prihadi (Hendi) masih menjabat Wali Kota Semarang. Harapannya jadi pusat kegiatan termasuk pusat kuliner.
"Merupakan juga cita-cita dulu dengan Pak Hendi, dan kita ini melanjutkan bagaimana ini nantinya ditata menjadi Simpang Lima kedua. Kemudian ada taman Singosari, Jalan Singosari ini dijadikan pusat kuliner," kata Ita di Taman Singosari, Semarang, Selasa (6/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan pembangunan Simpang Lima bekerja sama dengan CSR dari perusahaan ojek online. Ita berharap taman tersebut bisa memperindah kota.
"Belum ada pembebasan lahan. Ini lebih ke revitalisasi taman dulu. Nanti habis itu ke tahap duanya," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali, mengatakan pembangunan taman direncanakan rampung pada tiga bulan pertama tahun 2023.
"Kalau cuaca mendukung ya insyaallah betul-betul di bulan Maret bisa selesai. Perlu diketahui bahwa luasan Simpang Lima kedua kurang lebih 1.900 m2 dengan anggaran dari Gojek Rp 1,1 M terus selanjutnya kalau antara Pemerintah Kota Semarang ada dari PU, Disperkim, Dishub terus Perdagangan dan Kecamatan yang punya wilayah," ujar Ali.
![]() |
Ali menjelaskan pohon-pohon di Taman Singosari diupayakan tidak ditebang dan akan ditambah beberapa jenis pohon antara lain tatebuya. Sehingga Simpang Lima ini nanti tidak hanya sebagian destinasi wisata namun juga hutan kota.
"Istilahnya hutan kota. Kalau dulu Pak Hendi waktu Wali Kota pesan ke kita Simpang Lima kedua bukan seperti Simpang Lima pertama tetapi di sini boleh dikatakan RTH, hutan kota. Nanti pedestrian ada, buat jalan-jalan," jelas Ali.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung, menambahkan bahwa pembangunan Simpang Lima kedua termasuk terkait pelebaran jalan di sekitarnya yaitu Jalan Sriwijaya dengan anggaran sebesar Rp 9 miliar.
"Sudah groundbreaking. Akan lanjutkan di sisi jalur lalu lintas jalannya. Tahun depan Rp 12 M, jadi Rp 9 M untuk Sriwijaya, Rp 3 M untuk melebarkan di Jalan Veteran," kata Rianung.
(rih/dil)