Massa Tutup Paksa Tambang Ilegal di Sungai Batang, Mayoritas Emak-emak

Massa Tutup Paksa Tambang Ilegal di Sungai Batang, Mayoritas Emak-emak

Robby Bernardi - detikJateng
Kamis, 01 Des 2022 13:49 WIB
Massa emak-emak menutup paksa tambang ilegal di Sungai Jambu Batang, Kamis (1/12/2022).
Massa emak-emak menutup paksa tambang ilegal di Sungai Jambu Batang, Kamis (1/12/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Batang -

Warga Desa Polodoro, Kecamatan Reban, menggeruduk dan menutup paksa penambangan ilegal galian C di Sungai Jambu, Batang. Warga yang didominasi emak-emak ini langsung turun ke sungai menghentikan aktivitas para penambang ilegal secara paksa.

Alasannya, aktivitas tambang yang sudah berlangsung sekitat dua bulan itu kian mendekati permukiman warga. Warga takut terjadi longsor di dekat permukiman, lebih-lebih saat ini intensitas hujan cukup tinggi.

"Warga resah, saat ini jarak antara lokasi galian C dengan rumah warga hanya sekitar 40 meter saja. Jika dibiarkan maka dikhawatirkan rumah warga bisa berdampak," kata Kades Polodoro, Turis yang memimpin aksi itu saat dihubungi via telepon, Kamis (1/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan aktivitas tambang itu mulanya berada Sungai Jambu tepatnya di Desa Sukomangli. Namun, karena berbatasan wilayah, aktivitas penambangan itu masuk ke wilayah desanya.

Turis menyebut penambangan ilegal di desa tetangganya itu sudah berjalan selama setahun terakhir ini. Dia menyebut penambangan ilegal di Sungai Jambu ini semakin meluas dan mendekati lahan milik warga yang berada di bibir sungai.

ADVERTISEMENT

"Untuk wilayah galian C ilegal sendiri luasannya mencapai sekitar satu hektare. Ketinggian tebing yang terjadi akibat penambangan dengan lahan warga sekitar 16 meter, dan tanah di situ termasuk lahan yang labil. Jika dibiarkan warga khawatir akan terjadi longsor," jelas Turis.

Turis menuturkan ada lima rumah warganya yang terancam longsor. Rumah-rumah ini berada di atas tebing yang berjarak 40 meter.

"Warga takut jika curah hujan tinggi dapat menyebabkan longsor dan juga banjir besar. Takut longsoran merembet ke permukiman. Kondisi saat ini sudah tebing curam," jelas Turis.

"Karena itulah warga tadi melakukan aksi. Ya ada ratusan warga. Memang kebanyakan ibu-ibu," tambahnya.

Selain melakukan aksi penutupan paksa, warga juga membentangkan spanduk 1x3 meter dengan tulisan 'Stop Penambangan'.




(ams/dil)


Hide Ads