Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyoroti ring satu Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal acara relawan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu lalu. Hasto menganggap sikap orang-orang tersebut selalu memanfaatkan kebaikan Jokowi dan bersikap 'asal bapak senang'.
Pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas'udi menyebut tanggapan Hasto adalah dinamika politik jelang Pilpres 2024. Pernyataan Hasto dinilai sebagai kontestasi antara partai dan nonpartai.
"Ring satu ini yang mengatur jadwal Pak Presiden mungkin, saya tidak tahu, tapi konteksnya saya tidak ingin terjebak ke situ. Saya melihat ini dalam kerangka politik 2024 yang semakin dinamis, dinamika masyarakat tidak terorganisir secara partai bisa mempengaruhi proses politik. Jadi ini kontestasi antara pengorganisasian politik berbasis partai dan nonpartai," kata Wawan saat dihubungi detikJateng via telepon, Senin (28/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawan menyebut Hasto ingin menunjukkan lengan politiknya. Pernyataan Hasto dinilai menegaskan partai akan menjadi penentu akhir dari segalanya dan kekuatan nonpartai tidak bisa berbuat seenaknya.
"Dalam konteks ini Pak Hasto ingin menunjukkan lengan politiknya bahwa nggak bisa seenaknya kekuatan nonpartai bisa membuat acara ini itu. Bagaimanapun juga partai akan menjadi penentu akhir dari segalanya. Partai ingin menyampaikan pesan khususnya kepada kekuatan nonpartai, 'ini biyen (kemarin) yang menentukan bukan Anda'," ucap Wawan.
Meski PDIP mengkritik keras kehadiran Jokowi di acara relawan di GBK itu, Wawan menyoroti dari sudut pandang Jokowi yang menghadiri acara tersebut. Wawan menyebut pada saat bersamaan Jokowi menunjukkan kesetiaan dengan partai dan mencoba menciptakan keseimbangan pilar politik antara partai dan nonpartai.
"Ketika Pak Jokowi hadir, dugaan saya menunjukkan kalau Pak Jokowi tidak pernah melupakan kontribusi dari kekuatan sosial semacam ini. Pada saat bersamaan tetap setia ke partai dalam arti setiap acara partai juga hadir. Beliau seperti mendayung di antara kekuatan itu partai dan basis relawan. Beliau mencoba menciptakan keseimbangan di situ," ujar Wawan.
Wawan juga menyebut kedatangan Jokowi tersebut akan dibaca secara politik. Hal tersebut menunjukkan sumber kekuasaan antara partai dan nonpartai yang kelak akan saling menghitung.
"Bagaimanapun juga konteksnya menjelang 2024 kehadiran Pak Jokowi akan dibaca secara politik menunjukkan Pak Jokowi sendiri memang punya jejaring dan punya dukungan dari sisi massa. Tentu dalam politik sumber kekuasaan yang formal di partai, yang kedua sumber kekuasaan yang nonpartai. Pak Jokowi kan punya sumber kekuatan nonpartai, nanti pasti akan saling menghitung satu sama lain" ujar Wawan.
Halaman selanjutnya, Hasto Singgung Ring 1 Jokowi
Sebelumnya, dilansir detikNews, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyesalkan acara relawan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK) yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasto menyoroti pihak-pihak ring satu Jokowi di balik acara tersebut.
Hasto awalnya menyayangkan sikap orang-orang dekat Jokowi yang selalu memanfaatkan kebaikan Jokowi. Dia menyebut sikap mereka justru menurunkan citra Jokowi sebagai Presiden.
"Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elite relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi. Akibatnya kehebatan kepemimpinan Presiden Jokowi di acara G20 yang membanggakan di dunia, dan rakyat Indonesia, lalu dikerdilkan hanya urusan gegap gempita di GBK," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (27/11).
Hasto menyebut kepemimpinan Jokowi yang sudah diakui dan menjadi inspirasi dunia justru dikerdilkan dengan cara-cara yang tidak elegan di balik acara relawan tersebut. Dia bahkan menyinggung sikap para relawan yang cenderung manipulatif.
"Sepertinya elite relawan tersebut mau mengambil segalanya, jika tidak dipenuhi keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elite tersebut melakukan banyak manipulasi. Banyak sekitar Presiden Jokowi yang kurang paham bahwa elite relawan tersebut kumpulan berbagai kepentingan. Padahal seharusnya menyangkut urusan bangsa dan negara, apalagi pemimpin ke depan merupakan persoalan bersama yang harus dijawab dengan jernih, penuh pertimbangan, dan harus menjawab jalan kejayaan bagi bangsa dan negara Indonesia," jelasnya.
Hasto lantas menyoroti ring satu Jokowi. Dia mengingatkan agar pihak-pihak ring satu Jokowi tidak bersikap seenaknya.
"PDI Perjuangan mengimbau kepada ring satu Presiden Jokowi agar tidak bersikap asal bapak senang (ABS) dan benar-benar berjuang keras bahwa kepemimpinan Pak Jokowi yang kaya prestasi sudah on the track. Bahkan prestasi Pak Jokowi itu untuk bangsa Indonesia dan dunia, bukan untuk kelompok kecil yang terus melakukan manuver kekuasaan," ujar dia.