Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah berikhtiar menertibkan tambang atau galian C bersama Polda Jateng dengan membentuk tim Puser Bumi. Ternyata tim tersebut tidak efektif karena informasi sering bocor.
Dari catatan detikJateng, tim Puser Bumi tersebut dibentuk bersama Polda Jateng pada Desember 2019. Kala itu ramai diperbincangkan soal galian C di Sragen. Tim itu bertugas menertibkan dan meminimalisir kerusakan lingkungan dan sumber daya manusianya, serta mencegah timbulnya korban jiwa. Namun, tim Puser Bumi yang dibentuk Pemprov Jateng dengan Polda Jateng itu dinilai Ganjar tak efektif.
"Dulu pernah kita bentuk Puser Bumi tapi tidak efektif, sama sekali tidak efektif. Kita kejar terus besok muncul lagi, kejar, muncul lagi," kata Ganjar di kantornya, Senin (28/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, isu penambangan ilegal pada galian C kembali menyeruak ketika seorang pemilik akun Twitter mempermasalahkan penambangan di Klaten. Netizen itu mencolek akun Ganjar hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, termasuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang menyebut soal bekingan tambang ilegal di Klaten mengerikan.
Ganjar pun berharap kini ada satu nomor yang bisa dipakai untuk mengadu terkait penambangan, atau bisa juga dengan aplikasi.
"Maka kita minta dukungan dari masyarakat agar bisa melaporkan dan kami minta penegak hukum jangan ragu soal ini. Kalau tidak ini sumber mata air rusak, jalan rusak, tidak ada kontribusi. Kita siap, pemerintah memfasilitasi," terangnya.
Ganjar menyinggung soal tim Puser Bumi saat membuka acara Seminar Penataan Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) di Jateng dan DIY, di Gedung Gradhika Bhakti Pradja, Pemprov Jateng. Ia mengungkap saat akan razia ke lokasi tambang, ternyata informasinya bocor.
"Pernah ikhtiar dengan Polda dengan Puser Bumi. Nggak sukses. Kita mau operasi, bocor Pak," ungkap dia.
Ganjar mengakui penambangan ilegal tidak bisa dihentikan seketika. Namun Ganjar berharap penambangan bisa ditertibkan karena ada yang merusak lingkungan, jalan, bahkan sumber air. Dia pun berharap semua bisa ditata.
"Please mau kita atur. Kalau nggak lingkungan ini nanti rusak semuanya dan daerah nggak dapat apa-apa, apalagi kalau sudah ilegal," ujar Ganjar.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...