Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuka Musyawarah Nasional Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Munas Matakin) ke XIX. Dalam sambutannya, Ganjar menyinggung Munas HIPMI XVII di Solo beberapa waktu lalu yang ricuh, hingga adu jotos.
"Setelah Muktamar selesai, kemudian (Munas) HIPMI, pejabatnya hadir. Ada pertunjukan menarik di Munas HIPMI. Nama juga pemuda, dinamis. Itu bukan cerita kekerasan, tetapi dinamis. Jadi Munas Matakin pasti tidak begitu," kata Ganjar saat memberikan sambutan di Munas Matakin di Hotel Novotel Solo, Jumat (25/11/2022).
Munas Matakin sendiri akan berlangsung hari Jumat-Minggu (25-27/11). Ratusan umat Khonghucu dari tanah air berkumpul untuk menghadiri acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mempromosikan kuliner enak di Kota Solo, seperti Soto Gading dan Sate Kere. Sebab, peserta Munas Matakin datang dari berbagai provinsi di Indonesia.
Ganjar mengapresiasi dalam Munas ini mengangkat tema 'Seorang Junzi mengutamakan kepentingan umum bukan kelompok'. Hal ini mengingatkan kepada masyarakat tentang arti persatuan dan kesatuan.
"Saya berterimakasih, karena Matakin juga ingin berkontribusi kepada bangsa dan negara. Khususnya menghadapi hari-hari ini yang tidak mudah. Jadi semangat dari Matakin ini menurut saya perlu disambut dengan baik," ucapnya.
Ketua Panita Munas Matakin XIX, Henry Susanto mengatakan sebanyak 300 peserta dari seluruh Indonesia datang ke Munas ini. Mereka merupakan perwakilan dari majelis agama Khonghucu yang ada di daerah, juga warga umat Khonghucu yang ada di Indonesia.
"Munas Matakin kali ini ialah mendukung Kebhinekaan, mengusung tema Sesuliaan Mengedepankan Kepentingan Umum, Bukan Kepentingan Kelompok. Tema ini mengingatkan kita, sebagai negara majemuk, Kebhinekaan merupakan aset dan harus kita perjuangkan hingga titik darah penghabisan," pungkasnya.
(apl/ahr)