Kecelakaan maut di Tol Semarang-Solo Km 490 Boyolali yang merenggut tiga nyawa termasuk bos perusahaan pengecoran logam, Kamis (24/11) pagi, diduga karena kelalaian sopir mobil Alphard. Hasil olah TKP, tak ditemukan bekas pengereman mobil mewah itu.
"Perkiraan lalainya pengendara Alphard. Jejak pengereman tidak ditemukan dari Alphard pada TKP. Kecepatan Alphard di atas 100 km per jam," kata Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Abdul Mufid, kepada detikJateng, Jumat (25/11/2022).
Hingga hari ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan itu. Sopir mobil Alphard itu, Jefri Fajar Rifai (42), belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada yang ditetapkan tersangka, driver Alphard masih dalam perawatan instensif," jelas Mufid.
Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin menambahkan, baru satu saksi yang sudah dimintai keterangan, yaitu sopir truk trailer yang ditabrak mobil korban.
"Itu informasinya speedometernya (Alphard) berhenti di angka 140 kilometer per jam. Jadi diduga dalam kecepatan tinggi," kata Asep.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan Alphard menabrak truk trailer dari belakang itu terjadi pada Kamis (24/11) sekitar pukul 04.15 WIB. Tiga penumpang Alphard itu tewas, dua lainnya mengalami luka.
"Kejadiannya di Tol Semarang-Solo Km 490 jalur A, tepatnya di Dukuh Singit, Desa Trayu, Banyudono, Boyolali," kata Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi, kemarin.
Ketiga korban tewas yaitu Mega Puspita (35) warga Dukuh Bakalan, Desa Ceper, Kecamatan Ceper, Klaten. Kemudian Eka Lestari (24) warga Jalan Anggrek/58 Desa Kemirirejo, Magelang Tengah, Kota Magelang, dan Ivan Leandie (24) warga Perum Pesona Kawi Asri Blok A-7, Langkap, Besuki, Situbondo, Jawa Timur.
Sedangkan korban luka yaitu sopir Toyota Alphard, Jefri Fajar Rifai (42) warga Dukuh Krenekan, Desa Klepu, Ceper, Klaten. Serta Febrian Arif Nur Afan (27) warga Dukuh Damaran, Desa Gayamprit, Klaten Selatan, Klaten, penumpang Alphard.
Salah satu korban meninggal dunia yaitu Direktur PT Mega Jaya Logam, Ceper, Klaten, yang bernama Mega Puspita (35). Sedangkan korban lainnya merupakan karyawan perusahaan pengecoran logam milik Mega.
(dil/ahr)