Mengenal Ponpes Hasyim Asy'ari Jepara, Sekolah Rujukan Isu Kesetaraan Gender

Mengenal Ponpes Hasyim Asy'ari Jepara, Sekolah Rujukan Isu Kesetaraan Gender

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 24 Nov 2022 16:13 WIB
Ponpes Hasyim Asyari, Bangsri, Jepara, Kamis (24/11/2022).
Ponpes Hasyim Asy'ari, Bangsri, Jepara, Kamis (24/11/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Jepara -

Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Hasyim Asy'ari Kabupaten Jepara. Ternyata pondok pesantren yang berdiri sejak tahun 1950-an dikenal sebagai sekolah rujukan mengenai isu kesetaraan gender.

"Pesantren yang punya concern membangun mengembangkan pengetahuan gender, seperti di Cirebon. Di Jepara ini kita di sini ada Nyai Hindun Annisah itu dikenal sebagai advokat pengacara korban kekerasan dalam rumah tangga di Jepara," jelas anggota SC KUPI II yang juga Direktur Fahmina, Rosidin, saat konferensi pers di Ponpes Hasyim Asy'ari, Jepara, Kamis (24/11/2022).

Dia mengatakan pengasuh pondok pesantren dikenal seorang tokoh advokat di Jepara. Menurutnya ada beberapa isu soal perempuan yang ditangani oleh pengasuh pondok pesantren di Bangsri itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, kata Rosidin, sosok Nyai Hindun merupakan seorang yang berupaya untuk mencegah terjadinya perkawinan pada anak. Maka dari itu, pondok pesantren tersebut layak untuk dijadikan lokasi KUPI II ini.

"Selain juga melakukan upaya dalam meyakinkan komunikasi keluarga dalam upaya mencegah perkawinan anak di Jepara. Peran ini penting bagi KUPI, dia berangkat dia lihat timpang, kita anggap sebagai diskriminasi itu diupayakan model-model oleh Nyai Hindu," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Kesempatan yang sama, Ketua III KUPI II yang juga Direktur Rahima, Pera Sopariyanti, mengatakan Jepara dikenal dengan sosok perempuan yang berjuang saat masa kerajaan hingga penjajahan. Yakni Ratu Kalinyamat, RA Kartini dan Ratu Sima. Oleh karena sosok pejuang tersebut perlu untuk diteladani hingga sekarang.

"Kita kenal di Jepara ada RA Kartini, Ratu Kalinyamat, dan Ratu Sima. Ini merupakan sosok perempuan yang berjuang keras," kata Pera saat konferensi pers.




(rih/aku)


Hide Ads