Ribuan rumah rusak terdampak gempa di Kabupaten Cianjur. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) siap menyediakan hunian bagi korban yang rumahnya hancur karena gempa.
"Kalau tugasnya kalau untuk bencana alam kami jadi subsistem BNPB yang rusak ringan dan sedang itu diberikan stimulan uang oleh BNPB, yang rusak berat dan relokasi dibangun oleh PUPR," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ditemui wartawan di Hotel Marriott, Sleman, Selasa (22/11/2022).
Basuki menyebut pihaknya masih memiliki stok bahan rumah dari sisa pembangunan huntap di Semeru. Basuki mengaku telah bertemu dengan Wakil Bupati Cianjur untuk menyiapkan tanah relokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau relokasi tanahnya, tadi malam saya ketemu Pak Wakil Bupati siapin tanah. Kami sudah punya stok-stok Rumah Instan Sederhana (RISHA) yang bisa langsung kita bangun seperti di Semeru," katanya.
Meski begitu, hingga saat ini pihaknya belum menentukan lokasi tanah yang digunakan untuk relokasi.
"Belum (ada lokasi tanah), tadi malam baru tugas kami tembus dulu," ucapnya.
Dari data yang ia peroleh, ada ribuan rumah yang rusak. Namun, pihaknya masih harus memilah tingkat kerusakan rumah.
"Kalau saya lihat di-running text ada 2.272 rumah yang rusak itu harus dipilah mana yang ringan, sedang, mana berat. Tugasnya masing-masing," jelasnya.
"Kalau rusak ringan sampai sedang tugasnya BNPB dengan standar stimulan itu. Kalau rusak berat dan termasuk fasilitas umum tadi malam juga ada Pak Danrem katanya kantor Kodim runtuh pasti akan kita bangun," imbuhnya.
Kementerian juga berkomitmen untuk membangunkan fasilitas umum yang hancur karena gempa.
"Itu jadi tugas PU kalau itu fasilitas umum, masjid sekolah gereja kantor-kantor itu pasti kita bangun seperti di Semeru, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat," ungkapnya.
Di sisi lain, Basuki juga memastikan jika tidak hanya membangunkan rumah dan fasilitas yang rusak. Tapi rumah yang dibangun harus tahan gempa.
"Kita bangun, kita bangunnya pasti dengan yang tahan gempa," pungkasnya.
(ams/aku)