Kecelakaan maut di kawasan Gunung Pegat, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri menewaskan delapan orang. Hingga saat ini minibus nahas itu masih berada di lokasi kejadian.
Pantauan detikJateng, Selasa (22/11/2022) pukul 08.33 WIB, minibus yang mengalami kecelakaan itu belum diangkut atau dievakuasi. Posisi minibus berwarna putih biru itu terguling dengan posisi menyamping di area persawahan yang berisi air.
Garis kuning polisi masih terpasang di kawasan itu. Warga pun berdatangan untuk melihat lokasi kejadian yang menewaskan delapan rombongan tilik asal Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi itu.
Lokasi kejadian itu merupakan jalan desa yang berbatasan langsung dengan Jalan Raya Pacitan-Wonogiri. Jalan menanjak yang diduga titik awal kecelakaan maut itu tampak berlumut.
Kemiringan jalan yang cukup terjal, kondisi jalan yang licin serta minibus yang sarat penumpang, diduga membuat minibus kesulitan menanjak. Minibus pun meluncur ke belakang hingga terjun ke area persawahan.
Kondisi jalan desa itu naik-turun dan berlumut hijau. Di sampingnya merupakan area persawahan yang saat ini dipenuhi air. Di samping jalan juga dikelilingi pohon jati.
Diketahui, kecelakaan maut itu melibatkan minibus yang tengah mengangkut puluhan warga Dusun Bendungan, Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi. Mereka merupakan rombongan tilik bayi ke Dusun Kepuh Kulon.
Saksi mata di lokasi kejadian, Jaimin, mengatakan lokasi kejadian kecelakaan dengan rumah orang yang dikunjungi para korban hanya berjarak 100 meter.
Pantauan detikJateng, rumah warga yang dikunjungi itu berada di atas area persawahan sisi barat. Dari rumah itu ada jalan turun tajam dan langsung ada tanjakan menuju jalan raya.
"Itu kan acara tilik bayi. Pas mau pulang sudah dielingne (peringatkan) warga, bar udan lunyu (jalan yang dilintasi kalau hujan licin), lumuten (berlumut)," kata salah satu saksi mata di lokasi kejadian, Jaimin, kepada detikJateng Selasa (22/11).
Ia mengatakan, saat itu kondisi jalan desa itu licin karena daerah itu baru saja diguyur hujan. Kalaupun tidak hujan, menurutnya, jalan itu tetap licin karena berlumut.
"Mungkin karena tidak kuat, macet akhirnya tidak nyandak," kata Jaimin.
(aku/ams)