Jalan Rp 7 M Dibilang Ganjar Jelek, Bupati Kebumen: Sudah Sesuai Spesifikasi

Jalan Rp 7 M Dibilang Ganjar Jelek, Bupati Kebumen: Sudah Sesuai Spesifikasi

Rinto Heksantoro - detikJateng
Senin, 21 Nov 2022 16:50 WIB
Ruas Jalan Lokidang-Banjarnegara di Kebumen yang dibangun dengan anggaran Rp 7 miliar.
Ruas Jalan Lokidang-Banjarnegara di Kebumen yang dibangun dengan anggaran Rp 7 miliar. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Kebumen -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunggah video yang memperlihatkan ketidakpuasannya saat melakukan sidak proyek pembangunan jalan perbatasan Kebumen-Banjarnegara. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto pun mengakui masih ada kekurangan meskipun secara umum sudah sesuai spesifikasi dan bagus.

Diketahui, Ganjar melakukan sidak proyek pembangunan ruas jalan Lokidang-Banjarnegara di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen pada 14 November 2022 lalu. Ganjar kemudian membuat video tentang hasil sidak yang dirasa kurang memuaskan dan diunggah di media sosialnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto mengaku merasa berterima kasih atas sidak yang dilakukan oleh Ganjar. Arif menyebut, sebelumnya jalan tersebut rusak parah dan susah dilalui kendaraan terutama saat musim hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentunya selaku Bupati Kebumen saya mengucapkan terima kasih atas sidak yang dilakukan Pak Gubernur Ganjar Pranowo terhadap Jalan Lokidang-Banjarnegara. Jalan tersebut sudah puluhan tahun dinantikan oleh masyarakat dan saya juga sudah pernah melalui jalan tersebut sangat hancur apalagi kalau hujan yang bisa lewat hanya mobil-mobil tinggi," kata Arif Sugiyanto saat dihubungi detikJateng, Senin (21/11/2022).

Meski Ganjar merasa ada kekurangan dalam pembangunan jalan senilai Rp 7 miliar tersebut, namun Arif menyatakan jika pekerjaan dan hasilnya sudah berjalan baik dan sesuai spesifikasi. Hal itu dinyatakan setelah pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) telah melakukan pemeriksaan.

ADVERTISEMENT

"Jalan tersebut merupakan banprov Rp 7 miliar. Setelah pembangunan selesai, DPUPR telah melakukan pemeriksaan terhadap uji mutu beton. Alhamdulilah, hasilnya sesuai spesifikasi. Kemudian ada beberapa retakan dan dinyatakan retakan itu retakan permukaan sehingga sudah ditangani dengan sistem grouting beton," terangnya.

Lebih lanjut Arif menjelaskan jika Ganjar tidak serta merta kecewa dan khawatir dengan proyek tersebut. Bahkan, menurut penuturan bupati, Ganjar juga menyebut secara umum pekerjaan jalan sepanjang 2,2 itu sudah bagus.

"Pak Ganjar menyatakan hasil pengerjaan secara fisiknya bagus. Pekerjaan tersebut masih tahap perawatan, lalu pak gubernur menyampaikan conditioning untuk dilakukan pengecekan," jelasnya.

"Ada bekas gorong-gorong yang sebenarnya sudah dicor dan dikhawatirkan berbahaya. Ya tentunya pihak penyedia jasa sudah melakukan penguatan terhadap sisi tersebut, kemudian juga akan ditangani nanti apabila dipandang perlu maka akan ditangani untuk menutup bekas gorong-gorong tersebut. Tapi secara spesifikasi beton di atas sudah kuat menurut Dinas PUPR," sambungnya.

Dalam sidak tersebut, Bupati menambahkan, hal yang menjadi salah satu catatan Ganjar adalah kayu-kayu bekas bagasting yang masih belum disingkirkan. Padahal, kayu-kayu tersebut biasanya memang masih menempel pada cor selama tahap perawatan termasuk kawat yang belum dirapikan.

"Tentunya saya selaku bupati langsung rapat dengan Dinas PUPR, penyedia jasa, dan konsultan. Setelah rapat, ada apa yang harus dilakukan salah satunya kapan tepatnya pembersihan bagasting kemudian bekas kawat segera dibersihkan, terhadap bekas gorong-gorong tadi apakah harus dicor tutup atau seperti apa. Secara umum baik, tentunya Pak Gubernur juga melihat pekerjaan itu secara riil dan nyata," paparnya.

Komentar warga soal proyek jalan di Kebumen ada di halaman berikutnya

Sementara itu, Dulyadi (52) salah satu warga yang tinggal tak jauh dari jalan tersebut mengaku warga sudah cukup senang dengan perbaikan jalan itu. Meski dirasa masih ada yang kurang, namun menurutnya hal itu tidak terlalu penting.

"Dulu diaspal tahun 2007 tapi cuma beberapa tahun terus rusak berat kaya kali asat (seperti sungai kering). Adanya jalan baru ini saya seneng wong saya warga sini sering lewat. Jalannya sudah bagus sekarang, kalau ada yang masih kurang bagus ya menurut saya nggak papa, mau diperbaiki lagi juga seneng, nggak juga nggak papa sudah bagus kok," ucap Dulyadi saat ditemui detikJateng di lokasi, Senin (21/11/2022).

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunggah video saat dirinya melakukan sidak proyek pembangunan jalan perbatasan Kebumen-Banjarnegara. Dia mendapati pekerjaan jalan yang menurutnya mengkhawatirkan.

"Jangan mau mas nanti mahal-mahal, ya, tapi kerjaannya buruk gitu, kalau ada apa-apa Anda yang dicari. Seperti ini dilepas saja. Itu lho, kenapa saya tadi melihat kayu dan lubang," kata Ganjar dalam video tersebut seperti dikutip detikJateng, Sabtu (19/11/2022).

Ruas Jalan Lokidang-Banjarnegara di Kebumen yang dibangun dengan anggaran Rp 7 miliar.Ruas Jalan Lokidang-Banjarnegara di Kebumen yang dibangun dengan anggaran Rp 7 miliar. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

Hal itu disampaikan Ganjar setelah melihat struktur jalan yang bagian tepinya dipasangi kayu dan terdapat semacam gorong-gorong di bawahnya.

"Saya khawatir nggak kuat, ini bahaya lho ini, suruh mberesin, kalau belum jangan! Tapi sudah diterima ya? (pembayaran ke kontraktor)," ujar Ganjar.

Ganjar kemudian menjelaskan jalan penghubung Kebumen-Banjarnegara dulunya rusak apalagi ketika hujan tidak bisa dilewati. Maka jalan tersebut masuk dalam bantuan keuangan provinsi dengan nilai Rp 7 miliar.

"Maka menjadi penting kemudian kita kasih bantuan keuangan Rp 7 miliar dan yang tidak dilihat mesti elek ngono lho. Pokoke angger mburine ra ketok itu kayak tempat sampah, jangan!," jelas Ganjar.

"Kalau dilihat dari sana kan lumayan lah ini, lumayan jelek sih. Mestinya yang rapi, lah, kontraktornya kan pasti berijazah punya pengalaman ya. Kalau seperti ini tidak ya, nanti terima resiko itu," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(ahr/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads