Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunggah video saat dirinya melakukan sidak proyek pembangunan jalan perbatasan Kebumen-Banjarnegara. Dia mendapati pekerjaan jalan yang menurutnya menghawatirkan.
Sidak itu dilakukan di Desa Karanggayam, Ruas Jalan Lokidang, perbatasan Kebumen-Banjarnegara pada 14 November 2022 lalu. Dalam video yang Ganjar unggah di berbagai media sosialnya itu tampak dia didampingi Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Kepala Dinas PU, Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng, AR Hanung Triyono.
"Jangan mau mas nanti mahal-mahal, ya, tapi kerjaannya buruk gitu, kalau ada apa-apa Anda yang dicari. Seperti ini dilepas saja. Itu lho, kenapa saya tadi melihat kayu dan lubang," kata Ganjar dalam video tersebut seperti dikutip detikJateng, Sabtu (19/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Ganjar setelah melihat struktur jalan yang bagian tepinya dipasangi kayu dan terdapat semacam gorong-gorong di bawahnya.
"Saya khawatir nggak kuat, ini bahaya lho ini, suruh mberesin, kalau belum jangan! Tapi sudah diterima ya? (pembayaran ke kontraktor)," ujar Ganjar.
"Masa pemeliharaan, pak," jawab Hanung.
Ganjar kemudian menanyakan apakah kontraktor masih bersedia bertanggung jawab. Ganjar mengarahkan untuk melakukan komplian.
"Masa pemeliharaan itu putus kontrak itu boleh kok, pak, " jawab Hanung.
"Bisa tidak bayar nanti kita?" tanya Ganjar dan dibalas Hanung yang mengiyakan.
Ganjar kemudian menjelaskan jalan penghubung Kebumen-Banjarnegara dulunya rusak apalagi ketika hujan tidak bisa dilewati. Maka jalan tersebut masuk dalam bantuan keuangan provinsi dengan nilai Rp 7 miliar.
"Maka menjadi penting kemudian kita kasih bantuan keuangan Rp 7 miliar dan yang tidak dilihat mesti elek ngono lho. Pokoke angger mburine ra ketok itu kayak tempat sampah, jangan!," jelas Ganjar.
"Kalau dilihat dari sana kan lumayan lah ini, lumayan jelek sih. Mestinya yang rapi, lah, kontraktornya kan pasti berijazah punya pengalaman ya. Kalau seperti ini tidak ya, nanti terima resiko itu," tegasnya.
Sementara itu, dari keterangan yang diperoleh detikJateng, Ganjar mengatakan proyek sepanjang 2,2 km itu seolah tidak dikerjakan maksimal. Maka ia akan mengecek proyek-proyek lain karena menurutnya anggaran yang dipakai itu dari uang rakyat.
"Seringkali penyedia jasa itu kalau ngerjain seolah-olah sudah cincai begitu, nyebahi itu, nyebelin. Terus kemudian seolah-olah tidak pernah dicek terus begitu saja," ujar Ganjar dalam keterangan tertulisnya.
"Saya khawatir bahaya. Nanti saya suruh cek semuanya. Jadi dicek betul, kalau nggak terima jangan, kalau nggak bisa diterima jangan diterima. Balikin kita kasih hukuman. Jadi semua duit rakyat ya jangan dimainin gitu untuk penyedia jasa," imbuhnya.
(alg/ams)