Singgung Pilpres, Ma'ruf Amin Harap Muhammadiyah Tak Pecah Jika Beda Pilihan

Penutupan Muktamar Muhammadiyah

Singgung Pilpres, Ma'ruf Amin Harap Muhammadiyah Tak Pecah Jika Beda Pilihan

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Minggu, 20 Nov 2022 21:42 WIB
Wapres Maruf Amin resmi menutup Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo, Minggu (20/11/2022) malam.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menutup Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Edutorium UMS, Solo, Minggu (20/11/2022). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyinggung soal Pemilu 2024 saat menutup Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisiyah di Solo. Ma'ruf berharap Muhammadiyah tidak terpecah jika di internal ada perbedaan pilihan dalam Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Ma'ruf Amin saat berpidato acara penutupan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Edutorium UMS, Solo, Minggu (20/11/2022).

"Sebaiknya, dan saya harapkan bahwa Pemilu yang akan datang, baik Pilpres, Pileg, itu tidak mengoyak keutuhan persatuan kita. Perbedaan partai perbedaan capres sebaiknya juga tidak membelah keutuhan bangsa ini. Apalagi sama-sama Muhammadiyah," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf Amin mengatakan negara Indonesia terkenal dengan Islam moderat. Hal itu sudah menjadi identitas bangsa.

Bahkan, lanjutnya, salah satu utusan majelis dari Uni Emirat Arab (UEA) mendatanginya untuk belajar toleransi. Sehingga model yang tengah dibangun di Indonesia, dijadikan pembelajaran untuk model dakwah.

ADVERTISEMENT

"Islam moderat terus kita jalankan dengan komitmen yang tidak pernah luntur. Karena Islam Ibadiyah merupakan identitas Islam Indonesia, dan kita dikenal dengan Islam yang paling moderat," ucapnya.

Kemajuan teknologi digital, lanjut Ma'ruf Amin, harus diaplikasikan sebagai sebuah relaksasi kemajuan, bukan distraksi yang menghasilkan kemunduran.

Pada muktamar tahun ini, meneguhkan Muhammadiyah dan Aisyiyah memberikan sumbangan bagi bangsa untuk memberikan kemajuan, seperti yang diharapkan melalui penyampaian dakwahnya.

"Saya mengajak Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk terus berjuang bersama pemerintah. Muhammadiyah memiliki perangkat sosial dan ekonomi terbesar di seluruh negeri, untuk menggerakkan pemberdayaan umat sehingga menjadi kekuatan pembangunan bangsa," pungkasnya.




(rih/aku)


Hide Ads