Video aksi pelajar menendang seorang wanita tua di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatra Utara, viral di media sosial. Polisi turun tangan dan menangkap sekelompok pelajar tersebut.
Dilansir detikSumut, Minggu (20/11/2022), dalam video itu terlihat ada sejumlah pelajar berpakaian pramuka mengendarai sepeda motor pelat T. Mereka lalu mendekati seorang nenek yang berdiri di pinggir jalan. Kemudian salah satu di antara mereka turun dan menendang nenek tersebut hingga tersungkur.
Setelah tersungkur, nenek itu seperti berteriak meminta tolong sembari berjalan pergi dari para pelajar tersebut. Sementara para pelajar itu langsung beranjak pergi meninggalkan lokasi dengan sepeda motornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dimintai konfirmasi, Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap video tersebut. Saat ini enam orang diamankan.
"Enam orang (diamankan), yang di video menendang itu ada lima terlihat dalam video yang video pemukulan dengan kayu ada empat pelaku yang dalam video namun kalau digabungkan hanya enam pelaku dari kedua kejadian," kata Imam.
Imam menjelaskan bahwa sebenarnya ada dua video dengan korban yang sama. Pertama, video tersebut diambil pada bulan September akan tetapi viralnya bersamaan kemarin. Dalam video ini ada empat orang yang melakukan pemukulan dengan kayu kepada ibu tersebut.
Kemudian video selanjutnya diambil pada Sabtu (19/11) kemarin sekitar pukul 11.00 WIB. Dalam video itu ada lima orang dan salah satunya menendang ibu tersebut.
"Terus hari Sabtu kemarin sekitar jam 11 kejadiannya, yang terlihat dalam video melakukan penganiayaan menendang salah satu pelaku kepada ibu korban yang sama dengan kejadian sebelumnya itu ada lima orang. Namun mereka dalam kelompok pelajar atau pemuda yang sama dan dari dua kejadian tersebut pelakunya ada enam orang," jelas Imam.
"Yang di video menendang itu ada lima terlihat, dalam video pemukulan dengan kayu ada empat pelaku yang dalam video namun kalau digabungkan hanya enam pelaku dari kedua kejadian," lanjutnya.
Para pelaku, lanjutnya, merupakan pelajar salah satu SMK di Tapanuli Selatan.
"Para pelaku masih usia pelajar rata-rata di usia 15-16 tahun, dan para pelaku masih dalam menjalankan pendidikan SMK yang ada di Tapsel, rata-rata di kelas XI," imbuhnya.
(rih/aku)