Cuaca Cerah KTT G20 Bali Ternyata Hasil Modifikasi Lho, Ini Faktanya

Cuaca Cerah KTT G20 Bali Ternyata Hasil Modifikasi Lho, Ini Faktanya

Tim detikNews - detikJateng
Rabu, 16 Nov 2022 15:07 WIB
Indonesian President Joko Widodo and his wife Iriana Widodo welcome Mexicos Foreign Secretary Marcelo Ebrard at the welcoming dinner during the G20 Summit in Badung on the Indonesian resort island of Bali on November 15, 2022. (Photo by WILLY KURNIAWAN / POOL / AFP) (Photo by WILLY KURNIAWAN/POOL/AFP via Getty Images)
Potret pemimpin dunia pakai batik saat makan malam KTT G20 Bali. (Foto: Willy Kurniawan/AFP/Pool/Getty Images)
Solo -

KTT G20 Bali berlangsung lancar dengan cuaca yang bersahabat. Cerahnya cuaca ini tak lepas dari modifikasi cuaca yang dilakukan oleh pemerintah.

Pemerintah Indonesia melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menghalau hujan ekstrem di area KTT G20 Bali. Operasi tersebut dilakukan dengan menabur 29 ton garam di langit Bali.

Operasi ini digelar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan BRIN, TNI AU, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Operasi telah digelar sejak 10 November 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rilis BMKG, disebut sedikitnya 28 sorti dengan total bahan semai sebanyak 29 ton Nacl atau garam telah ditabur di langit Bali sampai dengan Rabu (16/11/2022). Penaburan garam di langit dilakukan dengan bantuan Pesawat Cassa 212 dan CN 295.

Operasi TMC yang dikoordinatori oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu dikendalikan dari dua posko yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat; dan Banyuwangi, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

"TMC ini bagian dari skenario mitigasi cuaca yang dipersiapkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem agar gelaran KTT G20 di Bali berjalan dengan lancar dan sukses, serta semua kepala negara dan delegasi dapat melaksanakan pertemuan dengan aman dan nyaman," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022).

Disebut, sebelumnya BMKG memperkirakan potensi curah hujan cukup tinggi di wilayah Bali selama November 2022. Untuk itu, dilakukan penyemaian garam ke awan-awan hujan yang telah terdeteksi. Sehingga proses kondensasi berlangsung cepat dan hujan dapat turun sebelum awan hujan mencapai lokasi KTT G20.

Sementara itu, Perekayasa Ahli Utama TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tri Handoko Seto mengatakan bahwa dalam operasi TMC tersebut dikerahkan empat pesawat pemburu awan yang dioperasikan dari Posko Utama di Lombok dan Posko Cadangan di Banyuwangi.

"Semua awan yang tumbuh dan berpotensi memasuki titik lokasi acara G20, terutama acara outdoor, dihujankan lebih cepat agar tidak hujan pada saat acara berlangsung di lokasi tersebut," ujarnya.




(aku/sip)


Hide Ads