SDN Pekalongan Ini Kebanjiran, Siswa 2 Pekan Lebih Belajar di Rumah Warga

SDN Pekalongan Ini Kebanjiran, Siswa 2 Pekan Lebih Belajar di Rumah Warga

Robby Bernardi - detikJateng
Selasa, 15 Nov 2022 15:19 WIB
SDN Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, tergenang banjir, Selasa (15/11/2022).
SDN Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, tergenang banjir, Selasa (15/11/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Kab Pekalongan -

Bangunan SD Negeri (SDN) Karangjompo, Kabupaten Pekalongan, tergenang banjir. Pihak sekolah terpaksa memindahkan lokasi kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah warga sekitar.

"Berarti (KBM numpang di rumah warga) sekitar dua minggu lebihlah, dua minggu lebih kita belajar di rumah warga," kata Kepala SDN Karangjompo, Sadiyo, saat ditemui detikJateng, Selasa (15/11/2022).

"Kondisi SD Karangjompo ya bisa dilihat sendiri seperti ini, banjir. Kalau banjir ya surutnya agak lama. Jadi kalau malam hujan deras, kemudian disertai dengan air sungai naik atau air pasang naik, ya kondisi SD ya banjir seperti ini," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sadiyo menjelaskan KBM dipindah ke rumah warga karena para siswa mengeluh adanya genangan air di sekolah. Para siswa merasa terganggu dan tidak nyaman mengikuti KBM dengan kondisi ruang kelas tergenang banjir.

Suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa SDN Karangjompo di rumah-rumah warga, Selasa (15/11/2022).Suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa SDN Karangjompo di rumah-rumah warga, Selasa (15/11/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

"Ya jelas mengganggu KBM. Dulu pernah sebelum kemarin anak-anak (belajar) ke rumah penduduk, sempat belajar di ruangan. Ya kalau belajar ya tidak nyaman di dalam ruangan. Akhirnya kami dari pihak sekolah berkomunikasi dengan Komite minta saran pendapat, akhirnya Komite menyarankan untuk sementara waktu banjir belum reda kita belajar di rumah warga," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya pun mengakui KBM kurang maksimal ketika dilakukan di rumah warga karena kondisinya seadanya. Namun untuk saat ini tidak ada pilihan lain.

"Ya kalau surut kita kembali lagi ke kelas. Kita di rumah warga hanya kondisi numpang, bahasanya numpang, agar pembelajaran tetap berlangsung, anak tidak ketinggalan materi. Ya otomatis pembelajaran di rumah warga tidak begitu maksimal. Tetapi mereka tetap semangat belajar," ujarnya.

SDN Karangjompo berada di daerah cekungan. Berbeda dengan rumah-rumah warga sekitar yang sudah ditinggikan, bangunan sekolah ini langganan kebanjiran.

"Jumlah total murid ada 67 kelas I sampai kelas VI. Ya kondisinya seperti ini," kata Sadiyo.

Halaman selanjutnya, curhatan siswa dan respons Dinas Pendidikan...

Pihaknya telah mengusulkan untuk peninggian bangunan sekolah ke Pemkab Pekalongan. Direncanakan akan ada renovasi pada tahun depan.

"Upaya untuk menangani hal semacam ini kami kemarin bulan Juli sudah mengajukan proposal untuk peninggian atau renovasi kepada Pemkab Pekalongan melalui Dinas Pendidikan. Alhamdulillah dari Dinas Pendidikan sudah memasukkan di anggaran tahun 2023, sudah di-ACC kita tinggal menunggu realisasinya," imbuh Sadiyo.

Salah satu siswa kelas VI SDN Karangjompo, Mika, berharap agar sekolah cepat diperbaiki dan KBM berjalan normal kembali.

"Sedih sekolahnya banjir terus. Kita belajar di rumah seperti ini. Ya penginnya belajar di sekolah," ungkap Mika.

Suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa SDN Karangjompo di rumah-rumah warga, Selasa (15/11/2022).Suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa SDN Karangjompo di rumah-rumah warga, Selasa (15/11/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Terpisah, Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Ismail, mengungkapkan kondisi SDN Karangjompo langganan banjir akibat penurunan muka tanah di Desa Karangjompo.

"Kita tahu aktivitas Pantura sangat berat sehingga memicu penurunan muka tanahnya semakin cepat. Karangjompo, Tegaldowo, Mulyorejo ini permasalahannya sama," kata Ismail.

Upaya pemerintah selama ini, lanjutnya, telah beberapa kali melakukan peninggian bangunan SDN Karangjompo. Terakhir sekitar tahun 2016-2017.

"Sudah dua kali peninggian di SD itu. Sekitar 80 cm hingga 1 meter sudah dilakukan peninggian. Sekarang sudah tenggelam lagi. Misalnya nanti mau ditinggikan lagi akan bertahan berapa lama. Ini cukup menjadi dilema bagi kita," jelasnya.

Direncanakan di tahun 2023 melakukan peninggian bangunan SDN Karangjompo. Peninggian mulai dari halaman sampai ke ruang kelas.

"Kemarin kita cek masih memungkinkan untuk dilakukan peninggian. Di sana masih 4 meter antara lantai dengan plafon. Sehingga masih bisa ditinggikan setengah meter atau 60 cm itu masih memungkinkan. Nanti halamannya pun menyesuaikan. Kita tinggikan juga. Akses masuk ke sekolah juga nanti kita tinggikan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads