S (15), siswi kelas X SMA Negeri 1 Sumberlawang, Kecamatan Sragen, masih belum mau ke sekolah. Dia diduga menjadi korban perundungan oleh guru matematikanya, Suwarno (54).
"Belum mau (ke sekolah). Saya sedih," kata ayah S, Agung Purnomo (47), saat dihubungi detikJateng, Sabtu (12/11/2022).
Usai kejadian tersebut, Agung mengatakan, anaknya sempat mau ke sekolah. Namun, karena diduga dirundung oleh kakak kelasnya, S kemudian minta dijemput pulang dan enggan masuk sekolah lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Agung menunggu proses mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Agung juga telah ke Polres Sragen.
"Saya masih menunggu mediasi di Polres (Sragen). Sampai saat ini belum ada informasi," ujarnya.
Agung mengungkapkan, putrinya tidak sekali saja mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan. Sebelum mendapat teguran dari guru matematika gegara tak memakai jilbab, S sudah dirundung oleh kakak kelasnya.
Menurut Agung, dugaan perundungan itu terjadi sejak awal putrinya masuk sekolah. Agung mengatakan, saat itu putrinya ditanya apa agamanya dan apa alasannya tidak memakai jilbab.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah SMA N 1 Sumberlawang, Suranti Tri Umiatsih mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penyelesaian masalah tersebut. Termasuk dengan Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Polres Sragen.
"Karena Pak Agung (ayah S) sudah ke Polres (Sragen), kami juga menunggu jadwal dari Polres. Jadi kami harus sinkronkan waktunya," kata Suranti saat dihubungi detikJateng, Kamis (10/11/2022).
Suranti mengatakan, jadwal pertemuan pihak sekolah dengan pihak keluarga S dan Polres Sragen kemungkinan akan dilakukan pekan depan.
Jika diperlukan, pihak sekolah juga akan menghadirkan dinas yang berkaitan dengan SMA, seperti cabang dinas provinsi.
"Secepat mungkin kami mengagendakan, segera ketemu dengan beliaunya (Agung). Mungkin minggu depan. Kami akan menghadirkan beliaunya, bapak ibu guru, kami juga sudah melakukan koordinasi dengan PPA Polres Sragen," ucap Suranti.
(dil/dil)