Hari Kebebasan Sedunia 9 November dan Sejarah Runtuhnya Tembok Berlin

Hari Kebebasan Sedunia 9 November dan Sejarah Runtuhnya Tembok Berlin

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 08 Nov 2022 14:10 WIB
Melihat Peristiwa Penting di Balik Runtuhnya Tembok Berlin
Tembok Berlin. Foto: DW (News)
Solo -

Hari Kebebasan Sedunia atau World Freedom Day diperingati tiap tanggal 9 November atau besok Rabu (9/11/2022). Hari Kebebasan Sedunia menjadi momen untuk mengenang peristiwa runtuhnya Tembok Berlin di Jerman pada 9 November 1989. Berikut sejarahnya.

Dilansir detikNews yang mengutip situs National Today, Hari Kebebasan Sedunia 9 November dicetuskan untuk memperingati peristiwa runtuhnya Tembok Berlin pasca-Perang Dunia II.

Hari Kebebasan Sedunia juga menandai berakhirnya komunisme di seluruh Eropa Timur dan Tengah, serta memastikan kebebasan bagi seluruh masyarakat dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut situs White House, Tembok Berlin adalah tembok yang membagi Berlin Barat yang demokratis dari Berlin Timur yang komunis. Tembok ini berdiri selama hampir 3 dekade sebagai simbol fisik Perang Dingin.

Sejarah Runtuhnya Tembok Berlin

Tembok Berlin didirikan 15 tahun setelah Perang Dingin. Tembok Berlin terdiri dari dua dinding. Awalnya, ada dua dinding beton dengan 'death strip' di antaranya dengan ratusan menara pengawas, parit, pengawas, dan lampu sorot.

ADVERTISEMENT

Runtuhnya Tembok Berlin bermula sejak berakhirnya Perang Dunia II. Kala itu, wilayah Jerman dibagi menjadi Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Barat diduduki oleh Amerika, Prancis, dan Inggris. Adapun Jerman Timur menjadi Republik Demokratik Jerman yang diduduki Soviet.

Jerman Timur memperoleh status sebagai negara merdeka pada tahun 1949 dan kota Berlin menjadi bagian dari Jerman yang dikuasai Soviet.

Untuk mencegah imigrasi orang-orang dari Berlin Timur ke Berlin Barat dan seluruh Eropa Barat, dibangunlah Tembok Berlin. Sepanjang 1961-1989, diperkirakan 5.000 orang melarikan diri melewati tembok tinggi dan tebal itu. Lebih dari 100 orang tewas.

Pada 1989, pembatasan perjalanan mulai melemah di Jerman Timur. Ribuan orang pun memanjat tembok dan menabrak dinding dengan pahat dan palu. Tembok Berlin akhirnya runtuh pada 9 November 1989. Setahun kemudian, Jerman kembali menjadi satu wilayah.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads