Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Semarang-Solo, Boyolali. Tiga orang mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut.
"Ada tiga korban (luka), dirawat (di rumah sakit) semua," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali Ipda Bambang Nova, Senin (7/11/2022).
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.44 WIB tadi di pertigaan depan Balai Desa Penggung, Kecamatan Boyolali. Melibatkan tiga kendaraan yaitu truk, pikap dan sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan bermula ketika mobil pikap bernomor polisi AD 8972 QM yang dikemudikan Agus Listianto (31) warga Cepogo, Boyoali, melaju dari arah utara ke selatan atau Semarang menuju Solo. Sesampainya di pertigaan depan Balai Desa Penggung, pikap hendak berbelok ke kanan, masuk ke jalan arah Desa Candi Gatak, Kecamatan Cepogo.
Pikap itu pun berhenti di pertigaan jalan itu, menunggu arus dari arah berlawanan lengang untuk memotong jalan. Namun secara tiba-tiba pikap ditabrak dari belakang oleh truk nopol DK 8443 MQ yang dikemudikan Joko Ariyanto (40) warga Lumajang.
Akibatnya pikap terdorong maju dan oleng ke kanan hingga menabrak sepeda motor matik AD 2429 AUB yang melaju dari arah berlawanan, atau Solo menuju Semarang. Motor itu dikendarai Listiana Wulansari (23), berboncengan dengan Seri Wahyuni (43) dan seorang anak SR (7).
Pikap terdorong maju hingga masuk ke parit di sisi barat jalan. Mobil bak terbuka itu pun ringsek di bagian depan dan belakang.
"Sopir pikap Agus Listianto mengalami luka kaki kanan, sadar, rawat jalan," jelas Nova.
Korban luka lainnya yaitu pengendara sepeda motor Listiana mengalami luka di kaki kanan dan tangan kanan, sadar dan dirawat di RS Umi Barokah Boyolali. Kemudian SR menderita luka di kepala dan leher memar, dirawat di RS Umi Barokah Boyolali.
![]() |
Nova menyatakan, petugas sudah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Kendaraan yang terlibat kecelakaan dibawa ke Mako Satlantas Polres Boyolali. Sopir truk juga sudah diamankan untuk dimintai keterangannya.
Sementara itu sopir truk, Joko Ariyanto, mengaku mobil pikap berhenti mendadak. Karena jarak yang dekat, sehingga truk yang dikemudikannya tak bisa berhenti mendadak.
"Saya jarak sekitar 10 meter sebelum menabrak sudah ngerem. Di sana ada bekasnya (rem), tapi nggak nyandak (cukup). Tadi itu saya mau banting kiri. Tapi di lajur kiri banyak kendaraan yang dari arah Semarang juga," kata Joko kepada wartawan di Mako Satlantas Polres Boyolali.
(rih/aku)