Kota Pekalongan, Jawa Tengah diprediksi bakal tenggelam pada 2035 mendatang. Permukiman di Kota Pekalongan yang kebanjiran pada 2035 akan naik 100 kali lipat.
"Dari hasil permodelan genangan spasial pada tahun 2035, 90 persen, wilayah Kota. Pekalongan akan di bawah air, ya akan tenggelam," kata Perencana Ahli Madya, Bappeda Kota Pekalongan, Slamet Miftakhudin dalam webinar Kamis (3/11/2022) lalu.
"Area perumahan yang terkena dampak banjir di Kota Pekalongan akan meningkat 100 kali lipat dari 0,5 persen di tahun 2022 ini menjadi 51 persen di tahun 2035," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet menuturkan luas Kota Pekalongan 46,42 kilometer dihuni 308.310 jiwa (data tahun 2021). Dia menyebut kondisi geomorfologi Kota Pekalongan adalah alluvial (endapan) muda yang secara alami memang mengalami penurunan.
Selain itu faktor banjir rob akibat perubahan ilim juga memicu penurunan muka tanah. Di sisi lain kondisi geomorfologi Kota Pekalongan turut mempengaruhi penurunan muka.
"Perubahan iklim ada kenaikan air laut, cuaca ekstrem dan high tidal dan long wave. Sedangkan penurunan muka tanah di Kota Pekalongan, penyebabnya karena konsolidasi alam, karena tanahnya merupakan avvulial, beban bangunan sipil dan ekstraksi Air Bawa Tanah (ABT) berlebihan," jelasnya.
Slamet menuturkan penurunan tanah kota Pekalongan terlihat dari alat ukur patok land subsidence yang dipasang oleh Badan Geologi di enam titik. Penurunan terparah berdasarkan monitoring tahun ini, mencapai 11,9 cm dari patok yang terpasang di Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan.
"Patok dipasang di sejumlah titik untuk mengetahui penurunan muka tanah, sejak tahun 2020 lalu. Penurunan yang tinggi di Stadion Hoegeng dan TPA Degayu," ucapnya.
(ams/sip)