Delegasi R20 ke Vihara Mendut Magelang, Bhante Pannavaro Usul Nama Baru

Delegasi R20 ke Vihara Mendut Magelang, Bhante Pannavaro Usul Nama Baru

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 06 Nov 2022 16:36 WIB
Delegasi R20 saat mengunjungi Vihara Mendut di Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/11/2022).
Delegasi R20 saat mengunjungi Vihara Mendut di Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/11/2022). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Delegasi Religion Twenty (R20) melakukan kunjungan ke Vihara Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah hari ini. Delegasi yang didampingi Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Supriyadi, dan Juru Bicara R20 Muhammad Najib Azca itu disambut oleh Kepala Vihara Mendut, Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

"Kunjungan ini bagian dari R20 lanjutan setelah dua hari di Bali, kita lanjutkan di Jogja selama 3 hari. Ini hari terakhir, kita mengunjungi Vihara Mendut, setelah itu ke Borobudur dan penutupan di Ponpes Pandanaran. Ini bagian dari yang disebut culture excursion, perjalanan budaya," kata Najib kepada wartawan di Vihara Mendut, Minggu (6/11/2022).

Najib yang juga Wakil Sekjen PBNU mengatakan, perjalanan budaya para tokoh agama ini untuk melihat, menyaksikan langsung, dan menghayati keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia.

"Kemarin di UII (Universitas Islam Indonesia), di mana ada candi di tengah kampus muslim terbesar dan tertua di Indonesia. Kemarin sore ke Prambanan, lanjut hari ini. Ini bagian dari R20, forum pemimpin-pemimpin agama seluruh dunia. Indonesia sebagai inisiator acara itu, khususnya Nahdlatul Ulama (NU), ingin menunjukkan kepada semua pemimpin agama di dunia mengenai praktek kebhinekaan yang harmonis di Indonesia," ujar Najib.

Najib berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat dunia bahwa umat beragama mayoritas mesti melindungi, menjaga hubungan baik, dan menghormati umat minoritas.

"Salah satu isu penting yang dibahas dalam Forum R20 itu, masih terjadinya kekerasan terhadap kelompok agama minoritas di mana-mana, termasuk di Indonesia masih ada, meskipun itu bukan mainstream," kata Najib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tempat-tempat lain kita tahu ada di India, ada mungkin di Israel, Palestina, bahkan juga di Eropa terjadi persekusi terhadap minoritas terjadi. Kita ingin praktek baik ini menjadi pembelajaran untuk dunia," imbuh Najib.

Sementara itu, Bhante Pannavaro mengatakan para delegasi mengaku merasa di rumah sendiri saat berada di Vihara Mendut.

"Kami terima dengan terbuka, suasana kekeluargaan, mereka punya kesan sangat kuat. Inilah kerukunan dan nilai-nilai spiritual yang masih sangat kental di Indonesia," kata Kepala Vihara Mendut itu.

ADVERTISEMENT

"Saya mengatakan ini bukan R20 murni karena yang datang 32 negara, jadi saya katakan R20+. Saya mengusulkan ini bukan R20, R20+ dan mereka sangat senang ide itu," sambung Bhante Pannavaro.

Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Supriyadi menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk kepercayaan masyarakat dunia kepada Indonesia sebagai laboratorium kerukunan.

"Semoga menjadi contoh buat dunia bahwa Indonesia itu memang rukun, tidak seperti yang dibayangkan dan tidak seperti yang disuarakan selama ini," kata Supriyadi.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads