Wujud Toleransi, Delegasi R20 Diajak Melihat Candi Hindu di Kampus Islam

Wujud Toleransi, Delegasi R20 Diajak Melihat Candi Hindu di Kampus Islam

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Sabtu, 05 Nov 2022 16:25 WIB
Delegasi perwakilan pimpinan agama R20 menikmati Candi Kimpulan di kompleks perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Sabtu (5/11/2022).
Delegasi perwakilan pimpinan agama R20 mengunjungi Candi Kimpulan di kompleks perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, DIY, Sabtu (5/11/2022). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Sleman -

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Internasional Para Pemimpin Agama atau R20 bergulir di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di hari kedua ini, delegasi R20 diajak melihat Candi Kimpulan di kompleks perpustakaan kampus terpadu UII Jalan Kaliurang, Sleman.

Juru Bicara R20 Muhammad Najib Azca menjelaskan kegiatan hari ini dirancang untuk memberikan pengalaman kultural keagamaan kepada para delegasi. Sekaligus menunjukkan toleransi antar umat beragama.

Sebab, candi yang berada di tengah kampus itu ditemukan ketika sedang menggali untuk pembangunan perpustakaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika pembangunan ini dilakukan lalu ditemukan candi lalu diputuskan untuk desain bangunan menyesuaikan, jadi bukannya kita memaksakan desain itu agar candi itu dirobohkan, dihancurkan, dihilangkan tapi tidak, justru sebaliknya, desainnya diubah sehingga menjadikan candi itu persis di tengah-tengah perpustakaan kampus," kata Najib kepada wartawan, Sabtu (5/11/2022).

Ia melanjutkan, Candi Kimpulan ini menjadi simbol bentuk kebhinekaan yang sungguh-sungguh terjadi di Indonesia. Sekaligus menjadi pembelajaran bagaimana seharusnya kelompok mayoritas melindungi, menghargai dan merawat kekayaan budaya dari kelompok minoritas.

ADVERTISEMENT

"Jadi betul-betul ada manifestasinya, ada simbolisasinya. Seperti yang kita lihat di ruangan gedung ini," bebernya.

Sepengetahuannya, delegasi R20 sangat terkesan dengan bangunan candi Hindu yang terletak di kompleks universitas Islam ini. "Secara umum belum ngomong semua, tapi beberapa mengatakan ini fantastik, ini luar biasa, dahsyat, ini sesuatu pesan yang memang harus digaungkan pada semua pemimpin agama di dunia," ucapnya.

"Saya kira itu memang yang ingin dikehendaki. Artinya bahwa pesan damai yang indah seperti ini yang sudah dicontohkan dengan nyata bukan hanya sekadar kata-kata itu betul-betul sampai kepada semua agama yang hadir di R20. Dan jadikan sebagai pembelajaran bagi mereka masing-masing. Bagaimana mereka masing-masing memperlakukan kelompok minoritas di negara masing-masing," imbuhnya.

Delegasi perwakilan pimpinan agama R20 menikmati Candi Kimpulan di kompleks perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Sabtu (5/11/2022).Delegasi perwakilan pimpinan agama R20 mengunjungi Candi Kimpulan di kompleks perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Sabtu (5/11/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng

Ia berharap para delegasi R20 mampu melihat nilai-nilai keberagaman dan bagaimana cara muslim Indonesia hidup.

"Harapannya adalah kepada para semua delegasi yang hadir di sini maupun yang tidak bisa hadir, itu mengetahui bagaimana kira-kira cara hidup muslim di Indonesia yang penuh dengan toleransi," ucapnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Sementara itu, Rektor UII Fathul Wahid mengatakan ada pesan khusus dengan dirawatnya candi yang berada di tengah perpustakaan ini. Pertama, ia ingin menghargai masa lalu.

"Kemudian yang kedua kesetaraan menjadi penting, dan dalam konteks mayoritas minoritas maka ada pesan bahwa mayoritas harus melindungi menciptakan ruang berkembang untuk kawan-kawan minoritas. Jika dengan demikian kesetaraan manusia bisa dijamin dan semuanya punya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang," kata Fathul.

Hal ini sekaligus pengejawantahan dari pembahasan R20 di Bali. Yakni bahwa toleransi beragama terus digaungkan.

"Contohnya bahwa yang kita diskusikan selama dua hari di Bali itu mendapatkan bukti di lapangan. Pesan ini menjadi sangat penting untuk kita lantangkan bersama-sama ke seluruh dunia bahwa yang kita bicarakan bukan isapan jempol tapi betul-betul kita bisa jalankan di lapangan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tampang 'Mas-mas Pelayaran' yang Bentak Driver di Godean"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/rih)


Hide Ads