Pemerintah Kota Solo menganggarkan pemeliharaan dan penataan untuk Taman Sriwedari senilai Rp 2 miliar. Anggaran untuk 2023 itu disiapkan kendati hingga kini lahan itu masih disengketakan antara Pemkot Solo dengan ahli waris Wiryodiningrat.
Ketersediaan anggaran untuk Taman Sriwedari itu dikatakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dalam acara kerja bakti membersihkan lahan seluas 10 hektare itu.
"Tahun depan tak contelke dana di sini, anggaran ada yang nyantol di sini untuk pemeliharaan. Pengembang sambil jalan ya, proses hukumnya sambil jalan," kata Gibran, Minggu (6/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran mengakui bahwa saat ini masih ada proses hukum terkait lahan tersebut. Namun dia yakin penggelontoran anggaran itu tidak menyalahi aturan.
"Anggaran Rp 2 miliar ini tidak menyalahi aturan, saya sudah koordinasi sama Pak kajari juga, nggak nyalahin aturan," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Solo, Budi Murtono mengatakan pemkot Solo telah melakukan pembahasan APBD 2023 untuk pemeliharaan Taman Sriwedari. Menurutnya, hal tersebut juga sudah disepakati oleh Dewan.
"Betul ada (anggaran), jadi kemarin kita sudah pembahasan APBD 2023. Kita sudah sepakat dengan dewan, secara bertahap kita akan menata Sriwedari, kemarin kita anggarkan Rp 2 miliar," katanya.
Dirinya menjelaskan, nanti anggarannya di Dinas Pekerjaan Umum. Dikatakannya, untuk pengerjaan akan diutamakan untuk drainase.
"Nanti dijabarkan oleh PUPR, untuk penataan kemarin diutamakan untuk drainasenya tapi mungkin dari PUPR yang lebih tahu detailnya," jelasnya.
(ahr/dil)