Kapal kargo yang membawa anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) tenggelam di perairan Taiwan. Sebanyak 5 WNI berhasil diselamatkan dan 12 lainnya masih dalam pencarian, di antaranya berasal dari Kabupaten Kendal, Tawa Tengah.
Saat dimintai konfirmasi, Kades Poncorejo, Kecamatan Gemuh, Kendal, Rusmanto, mengatakan ada dua warganya yang menjadi ABK di kapal kargo pengangkut semen tersebut yakni Muhammad Irsyad dan Mundakir.
"Memang benar ada dua warga kami yakni Muhammad Irsyad dan Mundakir yang bekerja di kapal Xing Sun 01 sebagai ABK. Muhammad Irsyad warga Dukuh Binangun dan Mundakir warga Dukuh krajan," kata Rusmanto saat dihubungi detikJateng, Sabtu (5/11/2022).
Rusmanto menjelaskan awalnya mendapat informasi tersebut kemudian dikoordinasikan dengan kepada dukuh untuk dilakukan pengecekan ke rumah keluarga korban. Hasilnya satu orang selamat atas nama Muhammad Irsyad dan satu orang belum ditemukan atas nama Mundakir.
"Kalau yang Muhammad Irsyad kondisinya selamat tapi kalau yang Mundakir sampai sekarang belum ada kabarnya," jelasnya.
Terpisah, kakak Muhammad Irsyad, Muhammad Ni'am, mengatakan kondisi adiknya baik-baik saja dan masih mendapat perawatan di rumah sakit di Taiwan.
"Alhamdulillah adik saya dalam kondisi selamat dan baik-baik saja. Sekarang dia lagi dirawat di rumah sakit di Taiwan," kata Ni'am saat dihubungi detikJateng.
Kondisi Irsyad diketahui keluarga dari pesan singkat lewat yang dikirimkan korban melalui Instagram milik teman korban. Dalam pesan singkat tersebut, Irsyad mengatakan kalau dirinya selamat dari musibah kapal tenggelam itu.
"Kami dapat informasi kondisi Irsyad selamat dari Irsyad yang yang kirim pesan lewat Instagram ke IG saya. Irsyad bilang kalau dirinya selamat dari musibah kapal tenggelam di mana dia bekerja," jelas Ni'am.
"Pesannya dikirim hari Rabu tanggal 2 November tapi baru saya buka dan baca pada hari Kamisnya tanggal 3 November," sambungnya.
Ni'am menceritakan Irsyad hanya bisa berkomunikasi menggunakan IG milik temannya karena HP miliknya hilang.
"Adik saya bisa lolos karena satu hari sebelumnya dia kecelakaan kerja sehingga dijemput pakai helikopter bersama dua orang temannya. Kami sempat berpikir dia juga jadi korban kapal tenggelam," ujarnya.
Sementara itu adik korban Mundakir, Lilik Susi, mengatakan pihak keluarga masih menunggu perkembangan informasi kakaknya yang menjadi korban tenggelamnya kapal berbendera Panama itu.
"Kami sekeluarga masih menunggu kabar kakak kami Mundakir yang menjadi korban kapal tenggelam," kata Lilik kepada detikJateng.
"Kami dapat info dari agensi kalau pencariannya akan dihentikan besok Minggu, kami berharap kakak kami dan korban yang lainnya bisa ditemukan dalam kondisi selamat," harapnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Simak Video "Video: Heboh Yacht Senilai Rp 16 M Karam, Padahal Baru Berlayar 15 Menit"
(rih/rih)