Tekanan darah rendah dalam dunia medis dikenal dengan istilah hipotensi. Namun, sebagian masyarakat masih mengira tekanan darah rendah sama dengan kurang darah atau anemia. Berikut serba-serbi tekanan darah rendah menurut Kementerian Kesehatan.
Dilansir situs Pelayanan Kesehatan Kemenkes, tekanan darah rendah atau hipotensi terjadi ketika tekanan darah menunjukkan angka kurang dari 90/60 mmHg.
Tekanan darah rendah terkadang tidak menunjukkan gejala, sehingga penderitanya tidak menyadari. Namun, pada sebagian kasus lainnya, orang yang menderita hipotensi mungkin akan mengalami gejala saat serangan darah rendah muncul, seperti kelelahan, pusing, mual, dan bahkan pingsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
8 Penyebab Darah Rendah
Hipotensi dapat terjadi karena beberapa faktor. Dikutip dari situs yankes.kemkes.go.id, berikut 5 penyebab darah rendah:
- Pertambahan usia
- Faktor keturunan
- Kehamilan,
- Infeksi,
- Dehidrasi,
- Penyakit jantung,
- Pendarahan,
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
10 Gejala Darah Rendah
Disebutkan di atas, hipotensi sering terjadi tanpa menimbulkan gejala. Namun pada sebagian penderita, tekanan darah rendah bisa menimbulkan tanda dan gejala seperti berikut ini:
- Kepala terasa ringan atau sering merasa pusing
- Muncul perasaan mual
- Pandangan mata kabur
- Sering merasa lemas
- Kebingungan
- Hilang kesadaran diri
- Hilangnya konsentrasi
- Napas yang terlalu cepat
- Depresi
- Kulit memucat dan lembap.
7 Cara Mencegah Darah Rendah
Tekanan darah rendah apabila dibiarkan tanpa penanganan dapat memicu beragam gejala yang mengarah ke komplikasi berbahaya.
Bahaya penyakit tekanan darah rendah dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup, mengatur pola makan, dan pengobatan yang tepat. Berikut 5 cara mencegah darah rendah menurut yankes.kemkes.go.id:
- Minum air putih lebih banyak untuk meningkatkan volume darah dan cairan tubuh serta mencegah dehidrasi.
- Konsumsi makanan yang bergizi, termasuk makanan yang mengandung garam atau natrium.
- Hindari mengubah posisi tubuh dengan tiba-tiba dan berdiri terlalu lama.
- Batasi konsumsi minuman beralkohol.
- Konsumsi secangkir kopi atau teh berkafein di pagi hari, jika memungkinkan.
- Gunakan stoking khusus untuk meningkatkan sirkulasi darah.
- Berolahraga secara teratur sekitar 30 menit setiap hari atau sekitar 150 menit setiap minggu.
(dil/sip)