S (8) bocah yang ditelantarkan ayahnya dalam mobil sendirian di Pekalongan dijemput ibunya A. Suasana haru saat S berpamitan dengan pengasuh dan teman-temannya di Panti Asuhan Darul Hadlonah, Wonopringgo, Pekalongan.
S tinggal di panti asuhan ini sekitar delapan hari lamanya dan telah memiliki banyak teman baru. Kepada ibunya dia meminta pulang ke Brebes menjelang sore agar bisa berpamitan dengan teman-temannya.
"Lagi berkemas. Barangnya banyak, terutama baju-baju yang didapat dari banyak warga. Dia juga mau berpamitan dengan warga panti," kata Sekretaris Panti Asuhan Darul Hadlonah Wonopringgo, Istianah kepada detikJateng di lokasi, Selasa (1/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum pulang, Istianah, menitipkan pesan kepada ibu S. Dia berharap A bisa bersabar dan mendidik anaknya agar tidak lepas dari pengawasan.
"Saya titip S ya. Dijagain, agar tidak lepas lagi. Anak seumurannya, masih butuh perhatian ibu," pesan Istiana.
Istianah juga meminta agar S mendapatkan pendidikan. Dia pun mengingatkan S agar semangat belajar.
"Jangan lupa sekolah ya," tutur Istiana.
Wajahnya pun menjadi sendu ketika pamit dengan temannya yang baru pulang sekolah.
"S pulang dulu ya, sama ibu," kata bocah itu kepada dua temannya yang baru pulang sekolah.
S dijemput ibunya A dan dua temannya menggunakan mobil. Mereka akan kembali ke Brebes.
Sementara itu, salah seorang teman A yang turut menjemput S, Tohri menyebut setiap hari ibu S bekerja di warung. Dia terkendala biaya untuk menjemput anaknya di panti.
"Ibunya, setiap hari bekerja di warteg (warung Tegal). Penginnya sih kemarin-kemarin sejak dikabari pertama mau datang, tapi terkendala belum punya cukup uang banyak," kata Tohri, yang juga tokoh masyarakat tempat kos A.
A dan rombongan pun akhirnya berpamitan dengan pihak panti asuhan. Dari dalam mobil S tampak melambaikan tangannya ke arah teman-temannya di panti asuhan.
(ams/ahr)