Johan Budi: Dewan Kolonel Tak Pernah Dimaksudkan Serang Ganjar

Johan Budi: Dewan Kolonel Tak Pernah Dimaksudkan Serang Ganjar

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 01 Nov 2022 18:01 WIB
Diskusi bertajuk Pelayanan Rakyat Bebas dari Korupsi digelar di Gedung Bina Graha, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (9/1/2019). Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar menjadi pembicara diskusi.
Inisiator Dewan Kolonel loyalis Puan Maharani di PDIP Johan Budi (Foto: Rengga Sancaya)
Solo -

PDIP menjatuhkan sanksi peringatan ke sejumlah anggota DPR Fraksi PDIP yang membentuk Dewan Kolonel dan menjadi loyalis Puan Maharani. Inisiator Dewan Kolonel, Johan Budi menyebut pihaknya tidak pernah berniat menyerang Ganjar Pranowo.

"Dewan Kolonel itu kan sekumpulan kader yang ada di Fraksi PDI Perjuangan, ini bukan organisasi loh. Ini kumpulan kader-kader dari Fraksi PDI Perjuangan yang ingin mensosialisasikan Mbak Puan Maharani, Ketua DPR RI kita, kepada publik dan ini tidak dimaksudkan juga menyerang Ganjar Pranowo, nggak, nggak ada hubungannya," ujar Johan Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari detikNews, Selasa (1/11/2022).

Johan Budi justru mengaku bangga ada kader PDIP yang memiliki elektabilitas tinggi, termasuk Ganjar Pranowo yang selalu berada tiga besar di survei. Meski begitu, menurutnya masing-masing orang memiliki pilihannya masing-masing, dalam hal ini dia mendukung Puan Maharani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sebagai pribadi, sebagai kader PDI Perjuangan, saya justru bangga juga banyak kader PDI Perjuangan yang kemudian punya elektabilitas tinggi. Tapi kan soal pilihan kan, boleh dong saya memilih mendukung atau mensosialisasikan Mbak Puan Maharani," ujarnya.

"Saya tidak menyalahkan, baik yang di eksternal PDI Perjuangan maupun di internal PDI Perjuangan yang favoritnya ke Ganjar," ujar Johan Budi.

ADVERTISEMENT

Johan Budi Belum Lihat Surat Peringatan PDIP

Di sisi lain, Johan Budi mengaku belum melihat surat peringatan dari PDIP soal Dewan Kolonel. Dia pun belum membaca sanksi yang dijatuhkan kepadanya dan anggota Dewan Kolonel lainnya.

"Saya belum melihat surat itu ya, tapi kalau yang lain saya nggak tahu, tapi saya belum melihat surat yang disebut sanksi pertama dan terakhir. Sampai hari ini saya belum melihat, saya nggak tahu kalau saya dikirimin mungkin belum sampai ke saya, tapi sampai hari ini saya belum membaca atau melihat itu," terangnya.

Johan Budi juga mengaku dirinya tak pernah dipanggil DPP PDIP. Meski begitu, dia mengaku heran jika dia dipanggil buntut Dewan Kolonel.

"Belum, sampai hari ini saya belum, tapi pertanyaannya kenapa saya mesti dipanggil. Salah saya apa? Kamu menganggap saya salah nggak?" ujarnya.




(ams/aku)


Hide Ads