Kepak Sayap Anggota Dewan Kolonel Disoal

Kepak Sayap Anggota Dewan Kolonel Disoal

Tim detikX - detikJateng
Rabu, 02 Nov 2022 05:46 WIB
Kader PDIP Kudus memasang bendera partai di Jembatan Tanggulangin, pintu masuk Kabupaten Kudus, Sabtu (27/6/2020).
Ilustrasi PDIP. Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Solo -

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan telah menjatuhkan sanksi ke beberapa kadernya selama dua bulan terakhir ini. Sanksi itu diberikan terkait dukung mendukung terhadap sosok yang dianggap potensial maju di Pilpres 2024.

Beberapa yang telah dijatuhi hukuman adalah sekelompok elite PDIP yang menamakan dirinya Dewan Kolonel. Mereka merupakan gerakan mendukung Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani sebagai calon presiden.

Dikutip dari detikX, Ketua Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun menyebut sanksi terhadap kelompok anggota DPR ini telah diberikan akhir September lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukuman itu hanya dijatuhkan kepada lima anggota Dewan Kolonel, yakni Johan Budi, Junimart Girsang, Trimedya Panjaitan, Masinton Pasaribu, serta Hendrawan Supratikno, tapi tidak kepada Utut Adianto dan Bambang Wuryanto.

"Tindakan Dewan Kolonel ini di luar AD/ART partai. Ini kan ada aksi-reaksi. Kalau tidak ada muncul Dewan Kolonel, Dewan Kopral ini tidak mungkin muncul. Makanya kami tidak ada proses klarifikasi. Begitu muncul di meja, kami langsung keluarkan pernyataan: teguran keras dan terakhir," kata Komarudin dikutip dari detikX, Selasa (1/11/2022).

ADVERTISEMENT

Komarudin mengaku telah memantau sepak terjang kelompok tersebut. Dia juga telah berkonsultasi ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengenai gerakan Dewan Kolonel.

Menurut dia, Megawati marah besar kala mendengar adanya kelompok tersebut.

Meski telah mendapat teguran keras dan terakhir, rupanya gerakan Dewan Kolonel ini masih tetap bermanuver memperlihatkan dukungan ke Puan Maharani.

Junimart Girsang, misalnya, masih memamerkan foto-fotonya saat berkunjung ke Sumatra Utara menggunakan mobil bergambar wajah Puan dan bertulis 'Kepak Sayap Kebhinekaan'. Foto itu diunggah pada 22 Oktober lalu.

Wakil Ketua Komisi II itu juga menggunakan foto Puan sebagai foto profil Instagram dan WhatsApp miliknya.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan hal ini terjadi lantaran kekuatan PDI Perjuangan terpusat pada trah Sukarno. "Ditambah, Dewan Kolonel ini kan isinya teman-teman anggota DPR juga, dan kita tahu besarnya pengaruh Mbak Puan dalam penentuan format penentuan posisi di DPR," kata Yunarto.




(ahr/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads