Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut sempat 'diadili' empat elite PDIP dan dilarang kunjungan ke luar Jawa Tengah buntut hadir di acara Rakernas V Relawan Pro Jokowi (Projo) di Borobudur. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tak tahu soal ini.
"Aku nggak tahu (Ganjar) dapat teguran itu, bagian dari teguran kemarin atau apa?," kata Gibran dijumpai di Balai Kota Solo, Selasa (1/11/2022).
Gibran menyebut, selama ini Ganjar masih berkeliling ke daerah-daerah sesuai dengan jabatannya sebagai gubernur. Gibran justru mempertanyakan adanya aturan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketoke (kayanya) beliau (Ganjar) masih muter-muter ke mana aja deh, ketoke bebas. Emange ada aturan kayak gitu?," ujarnya.
"Tapi beliau masih bebas. Mosok teguran (ke luar Jateng) boleh, sering beliau," lanjut Gibran.
Meski begitu, Gibran meminta untuk menanyakan langsung ke DPP PDIP mengenai adanya teguran tersebut.
"Ya nggak tau coba cek di DPP dulu. Kayaknya ora deh, kayaknya beliau masih bebas, masih aman diperbolehkan untuk bertugas di luar Jawa," tutur Gibran.
Sebelumnya, Kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rakernas V Relawan Pro Jokowi (Projo) di Balai Ekonomi Desa Ngargogondo, Borobudur, Magelang, Mei lalu disebut-sebut memicu murka Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Imbasnya, Ganjar disebut sempat 'diadili' oleh empat elite PDIP hingga dilarang kunjungan ke luar Jawa Tengah.
Hal itu dilansir detikX berdasarkan keterangan orang dekat Ganjar yang tidak disebutkan namanya. Dia menyebut Ganjar bergegas ke Magelang setelah menerima pesan singkat dari protokoler Presiden Joko Widodo pada Jumat, 20 Mei lalu.
"Maka Ganjar ikut dengan Presiden. Datang dia di acara Projo itu," tutur sumber detikX itu saat ditemui di Jakarta, Jumat (28/10/2022).
Mendengar hal itu, Megawati disebutnya langsung meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memanggil Ganjar ke Jakarta. Malam hari, sekitar pertengahan Juni 2022, Ganjar datang ke kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat.
Di sana Hasto, Wasekjen Utut Adianto, Ketua Bidang Perekonomian Said Abdullah, dan Bendahara Umum Olly Dondokambey sudah menunggu.
"Di situlah Ganjar 'diadili' di kantor DPP (PDI Perjuangan). Intinya dimarahi, yang paling keras suaranya itu Utut," jelas sumber ini.
"Kalau kamu mau menunjukkan loyalitas kamu kepada partai, mulai hari ini kamu nggak boleh ke luar Jawa Tengah," kata Utut kepada Ganjar dalam pertemuan itu, sebagaimana diceritakan ulang sumber detikX.
(ams/aku)