Fenomena tengah hari yang lebih cepat terjadi setiap tanggal 3 November. Secara umum, dampak tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit matahari lebih cepat, yang juga berpengaruh terhadap waktu salat subuh dan duha bagi umat muslim.
Dikutip dari akun Instagram resmi Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (OR PA/LAPAN), @lapan_ri, fenomena tengah hari yang lebih cepat terjadi setiap tanggal 3 November. Hal ini dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar sehingga matahari akan transit lebih cepat dibandingkan dengan hari-hari biasanya dalam setahun.
"Secara umum, dampak tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit matahari lebih cepat," kata Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang, yang diposting dalam akun @lapan_ri, dikutip detikJateng, Selasa (1/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi umat muslim, waktu salat duha (saat ketinggian Matahari mencapai +4,5Β° atau sepenggalah) maupun waktu subuh sekaligus awal fajar astronomis (akhir malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya, terutama bagi wilayah selatan Indonesia," lanjutnya.
Waktu tengah hari pada 3 November:
- Jogja pukul 11.22.06 WIB
- Semarang pukul 11.21.52 WIB
- Solo pukul 11.20.14 WIB
Selain itu, fenomena tengah hari lebih cepat ini juga menyebabkan waktu terbenam matahari (magrib) maupun waktu isya sekaligus akhir senja astronomis (awal malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya, terutama bagi wilayah utara Indonesia.
(rih/dil)