Ketua DPP PDIP Puan Maharani disebut-sebut sempat meminta izin Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju capres. Pertemuan itu disebut terjadi pada April silam.
Dilansir detikX, Senin (31/10/2022), arahan soal safari politik itu disebut merupakan instruksi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada pertemuan elite PDIP Juli lalu. Sumber detikX menyebut Megawati kala itu meminta putrinya, Puan, untuk menemui sejumlah ketum parpol sembari menjajaki peluang koalisi.
Sumber detikX menyebut instruksi Mega itu sebagai tindak lanjut dari hasil perbincangan Puan dengan Jokowi di Istana Bogor pada April silam. Pada pertemuan di Istana Bogor itu Puan disebut meminta izin kepada Jokowi untuk maju capres 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, Jokowi disebut mempersilakan Puan untuk maju dengan satu syarat menaikkan elektabilitasnya sampai 15 persen. Namun Puan menego, dan disepakatilah angka 12,5 persen.
Setelahnya Jokowi memanggil beberapa lembaga survei pada September 2022. Dalam pertemuan itu, Jokowi menanyakan peluang Puan naik sampai 12,5 persen pada akhir tahun.
"Semuanya bilang, 'Nggak mungkin, jangankan 12,5 persen. 5 persen saja nggak mungkin,'" klaim sumber ini kepada reporter detikX.
Terpisah, Executive Director Charta Politika Yunarto Wijaya ketika dimintai konfirmasi membenarkan soal pertemuan sejumlah lembaga survei pada September silam. Namun, Yunarto membantah pertemuan itu secara spesifik membahas elektabilitas Puan Maharani.
"Dia (Jokowi) ingin tahu data survei terakhir di kami seperti apa. Tapi Jokowi itu fokus utamanya adalah kepuasan publik, lalu efeknya secara elektoral seperti apa. Terus siapa-siapa saja yang naik elektabilitasnya," ujar Yunarto kepada reporter detikX.
Pertemuan Puan Maharani dengan Jokowi di Istana Bogor pada April silam pun dibenarkan Said Abdullah. Namun, politikus PDIP ini membantah pertemuan Puan dengan Jokowi itu membahas pencapresan.
Baca juga: Meredam Ganjar di Kandang Banteng |
Said Abdullah menyebut Puan datang dengan kapasitasnya sebagai anggota DPR. Said menyebut Puan meminta pemerintah segera menyelesaikan materi sejumlah RUU yang menjadi atensi masyarakat bukan soal capres.
"Kok tiba-tiba muncul Mbak Puan minta restu ke Presiden. Dari mana isu itu?" cetus Said.
(ams/dil)