Bangun Masjid dari Royalti Buku, Prof Sugiyono UNY Ternyata Habiskan Rp 2 M

Bangun Masjid dari Royalti Buku, Prof Sugiyono UNY Ternyata Habiskan Rp 2 M

Vandi Romadhon - detikJateng
Sabtu, 29 Okt 2022 12:56 WIB
Masjid yang dibangun Guru Besar UNY Prof Sugiyono di Banyumas. Foto diambil Sabtu (29/10/2022).
Masjid yang dibangun Guru Besar UNY Prof Sugiyono di Banyumas (Foto: Vandi Romadhon/detikJateng)
Banyumas -

Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd membangun masjid di Desa Cindaga, Banyumas dari hasil royalti buku. Ternyata Prof Sugiyono menghabiskan duit Rp 2 miliar untuk pembangunan masjid tersebut.

Informasi ini disampaikan Sekretaris Desa Cindaga Dwi Prasetyo. Dwi menyebut Sugiyono tidak meminta bantuan uang dari warga.

"Menurut Pak Profesor dulu sempat cerita, awalnya beliau menganggarkan 1,5 miliar untuk pembangunan masjid, tapi membengkak info terakhir Rp 2 miliar. Masyarakat tidak sama sekali ditarik, sama sekali tidak minta sumbangan, murni Prof Sugiyono," kata Dwi Prasetyo kepada detikJateng, Sabtu (29/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi menyebut kala itu Sugiyono sempat menyampaikan niatnya untuk membangun masjid. Kala itu dia diundang ke rumah Sugiyono di Banyumas.

"Waktu itu saya diundang di rumah beliau tahun 2019. Beliau minta untuk mengundang warga dan perangkat desa, terus menceritakan niatnya 'Saya mau membuat masjid di sini kira-kira masyarakat seperti apa?' tentu kami menyambut baik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan Sugiyono menyampaikan pembangunan masjid akan menggunakan duit pribadinya. Kala itu Sugiyono menyampaikan uang pembangunan masjid menggunakan hasil royalti bukunya.

"Di menyampaikan, 'pembangunan masjid ini kami bangun dengan uang best seller, bukan gaji saya, dari hasil penjualan buku insyaallah halal', kalau tidak salah sepeti itu," ucapnya menirukan.

Sebelumnya diberitakan, masjid yang diberi nama Prof Sugiyono-Rusti itu dibangun di atas tanah seluas 1.300 meter persegi. Luas bangunan masjid sekitar 350 meter persegi.

Sugiyono mengaku rencana pembangunan masjid telah dimulai pada 2015. Namun proses pembangunan dimulai pada September 2019 dengan sumber pendanaan dari hasil uang royalti penjualan buku.

"Jadi memang pertama keyakinan agama Islam yang dibawa mati tiga hal. Satu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, yang ketiga mudah-mudahan anak yang saleh. Saya mencoba memenuhi tiga aspek itu," kata Sugiyono saat dihubungi detikJateng, Jumat (28/10).




(ams/ams)


Hide Ads