Prof Dr S Martono resmi dilantik menjadi rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (27/10). Ia merupakan guru besar dalam bidang ilmu manajemen. Begini profilnya.
Dilansir dari situs resmi Unnes, pria kelahiran Rembang 8 Maret 1966 itu memperoleh gelar Sarjana di IKIP Semarang pada program studi pendidikan dunia usaha, bidang administrasi perkantoran. Martono kemudian melanjutkan studinya dan meraih gelar magister ilmu manajemen di Universitas Airlangga dan meraih gelar doktor bidang ekonomi di Universitas Diponegoro pada 2012.
Sebelum menjadi rektor, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Rektor bidang umum dan keuangan Unnes sejak tahun 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak itu, Unnes berhasil masuk peringkat 4 terbaik pelaporan bidang keuangan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) 2016. Di bawah kepemimpinannya, Unnes meraih 4 kali WTP berturut-turut.
Unnes juga meraih peringkat pertama kategori satuan kerja terbaik 2018 dan meraih peringkat terbaik pertama nilai kinerja anggaran tahun anggaran 2020 dari Kemendikbudrisetk.
Selain itu, Martono juga membawa Unnes mendapat award kinerja anggaran terbaik 3 kategori PTN dari Kemendikbudristek dengan predikat sangat baik pada tahun 2021.
Tak hanya di kampus, Martono juga mencatatkan rekam jejaknya sebagai pemimpin di sejumlah organisasi di luar Unnes. Martono tercatat pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Sarjana dan Praktisi Administrasi Perkantoran Indonesia Jawa Tengah 2011-2020, Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Ekonomi Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan se-Indonesia 2011-2015, Ketua Forum Wakil Rektor Bidang II PTN BLU 2017-2020.
Dalam sisi akademik, ia tercatat telah menulis 6 buku dalam 5 tahun terakhir. Buah karyanya berfokus pada kajian manajemen dalam perspektif kepemimpinan adaptif. Salah satu bukunya adalah Manajemen Era Disrupsi, Perubahan Organisasional dan Kepemimpinan.
Ia menjadi Rektor Unnes periode 2022-2026 berdasarkan hasil sidang senat tertutup Unnes setelah mendapatkan 87 suara dan mengalahkan calon rektor lainnya yaitu Dr Amir dengan 6 suara dan Dr dr Mahalul Azam, 5 suara. Dalam memimpin Unnes ia mengusung visi membangun Unnes untuk masa depan Indonesia dan dunia.
(rih/aku)