Seperti yang diceritakan Joko Kendil kepada Arief, musafir viral ini berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain sejak tahun 2001.
"Katanya mau menuju Madura, melalui jalur utara, karena sebelumnya sudah lewat jalur selatan. Cerita juga kalau beliau mulai melakukan perjalanannya sejak tahun 2001 dan nanti berakhir tahun 2025," ungkap Arief.
Selain menceritakan seputar perjalanannya, Arief mengatakan, Joko Kendil saat di Mapolsek Lasem juga berpesan bahwa saat ini sudah zaman akhir. Joko Kendil berpesan supaya orang memperbanyak selawat dan menghindari tidur saat waktu sore.
"Pesannya kemarin waktu ngobrol di Mapolsek ya 'zamane wis tuo, diakehi tirakate. Akeh-akeh solawat, turu sore dihindari, (zamannya sudah tua, diperbanyak tirakatnya. Perbanyak selawat, hindari tidur sore). Intinya suruh banyak bertirakat," tutur Arief menirukan omongan Joko Kendil.
Diberitakan detikJateng sebelumnya, Polsek Lasem memberikan penjelasan terkait video dan meme yang viral di medsos soal musafir Joko Kendil yang diangkut polisi menggunakan mobil patroli dan pengawasan (patwal).
Kapolsek Lasem Iptu Arief Kristiawan mengatakan, polisi mengamankan seorang musafir yang dikenal dengan sebutan Joko Kendil itu pada Selasa (25/10) siang.
"Jadi kemarin (25/10) kami dapat info Mas Joko Kendil lewat Pantura. Karena sebelumnya sudah viral, sehingga antusias warga tinggi sekali untuk ketemu Mas Joko Kendil. Seperti kita ketahui bersama, Pantura kan rawan, banyak kendaraan besar. Jangan sampai nanti saat masyarakat ini ingin foto, ingin salaman, ingin ketemu, silaturahmi dengan Mas Joko Kendil, ada apa-apa di jalan. Sehingga kami inisiatif, di perbatasan masuk Lasem kami jemput beliau," kata Arief saat ditemui detikJateng di Desa Karangturi, Lasem, Rembang, Rabu (26/10).
Setelah dijemput, Arief melanjutkan, Joko Kendil dibawa ke Mapolsek Lasem untuk beristirahat. Di Mapolsek Lasem, warga diberikan kesempatan untuk bersalaman dan berfoto bersama Joko Kendil.
Disinggung soal penilangan seperti yang beredar di medsos, Arief membantah. "Kalau ditilang tidak, tidak. Wong bahkan kita bercanda, ketawa-ketawa lepas di Polsek, sambil ngopi," pungkas Arief.
(dil/sip)