.webp)
Jalan Jakenan-Jaken tepatnya Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, rusak parah. Banyak lubang menganga di jalan milik Pemkab Pati tersebut.
Pantauan di lokasi, Rabu (26/10/2022), jalan yang bergelombang dan berlubang itu tepatnya depan Kantor Desa Glonggong. Kondisi jalan bahkan disebut mirip seperti kali ketika diguyur hujan.
Imbasnya kendaraan di sekitar lokasi tampak melaju perlahan. Kondisi jalan rusak diperparah karena dilalui kendaraan berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya jalan Jakenan-Jaken yang rusak parah. Pengamatan di lokasi, jalan Gabus-Tambakromo juga rusak parah.
Salah satu warga, Rudi (30), mengatakan Jalan Jakenan rusak parah karena sering dilintasi kendaraan berat yang melewati alternatif Pati ke Rembang atau sebaliknya ini. Menurutnya kondisi diperparah setelah ada banjir yang melanda di jalan milik Pemkab Pati tersebut.
"Setiap hari lewat sini, harapannya segera diperbaiki jalan ini, bahaya lubang dalam-dalam," kata Rudi saat ditemui di lokasi, Rabu (26/10).
 Jalan rusak di Jakenan, Pati, Jateng. Ada banyak lubang menganga dan jalan yang bergelombang. Foto diambil Rabu (26/10/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng |
Akan Diperbaiki November
Dimintai konfirmasi, Pejabat Fungsional Teknik Jalan Jembatan Ahli Muda Kabupaten Pati, Hasto Utomo, mengatakan jalan di Desa Glonggong itu rencananya akan diperbaiki pada pertengahan bulan November 2022 nanti. Pemkab Pati telah menganggarkan Rp 200 juta untuk perbaikan berupa pembetonan.
"Rencana pertengahan bulan November ditangani dengan pemeliharaan Rp 200 juta pembetonan, untuk Winong-Jakenan," kata Hasto kepada detikJateng lewat pesan singkat siang tadi.
Dia mengatakan untuk Jalan Gabus-Tambakromo belum semua tertangani perbaikan. Namun, Pemkab telah menganggarkan dana tahun 2023 untuk perbaikan jalan yang juga menghubungkan ke Kabupaten Grobogan itu.
"Lalu Gabus-Tambakromo belum bisa menangani semua, bagian pemeliharaan juga akan melakukan penambalan," jelas Hasto
"Untuk tahun 2023 juga sudah diusulkan masing-masing Rp 750 juta," Hasto mengimbuhkan.
(ams/rih)
