Masih ingat sosok Sumanto? Pria asal Desa Palumutan Kecamatan Kemangkon, Purbalingga yang sempat menggegerkan setelah melakukan aksi kanibalisme. Dia sempat didakwa dengan hukuman penjara setelah terbukti memakan mayat nenek Rinah yang dicurinya dari kuburan pada 11 Januari 2003 silam.
Kasus ini sempat menyedot perhatian karena setelah terungkap, kasus Sumanto menjadi perdebatan hukum pasal apa yang akan diterapkan. Dikutip dari detikcom, jaksa kala itu menjerat Sumanto dengan Pasal 362 KUHP tentang Pencurian. Pasal ini berbunyi:
Barang siapa mengambil suatu barang yang sebagian atau seluruhnya milik orang lain, dengan maksud untuk memiliki barang tersebut secara melawan hukum, dipidana karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun.
Namun, dalam perjalanannya Sumanto hanya menjalani hukuman selama tiga tahun. Dia dibebaskan murni setelah mendapat sejumlah remisi pada 24 Oktober 2006 silam atau tepat 16 tahun silam besok.
Setelah bebas dia ditampung di Yayasan Annur, sebuah panti rehabilitasi dan klinik jiwa milik H Supono di Desa Bungkanel Kecamatan Karanganyar Purbalingga. Bersama Supono, kala itu Sumanto menjalani beberapa aktivitas seperti menemani mengisi pengajian hingga membuka pameran lukisan.
Namun, Supono yang merupakan orang terdekat Sumanto meninggal akibat kecelakaan di Kecamatan Karangreja Purbalingga pada Senin (16/3/2020). Meninggalnya Supono sedikit banyak mempengaruhi kondisi Sumanto saat ini.
DetikJateng mengunjungi Yayasan itu pada Jumat (21/10/2022). Ditemui salah satu pengasuh yang menangani Sumanto, Singgih Prakoso mengatakan saat ini Sumanto sangat kehilangan sosok Supono. Dia menyebut bahkan kerap kali Sumanto sering menanyakan meskipun telah dijelaskan bahwa Mbah Pono telah tiada.
![]() |
"Ada sedikit kendala di kita, karena meninggalnya almarhum, Sumanto belum bisa menerima dan percaya, sosok yang sangat dikangeni dan masih ditunggu, masih sering ditanyakan, kok mbahe jarang mengisor (kok mbahnya jarang ke bawah)?" kata Singgih menirukan.
Pihaknya menyebut, karena ketidakpercayaan Sumanto atas meninggalnya sang pengasuh membuat dia sering nampak murung. Meskipun diberi penjelasan, kata Singgih, dia selalu menolak kepergian Supono.
"Kita sudah jelaskan tapi tetap tidak percaya, lombo lah, nesih ana koh (bohong masih ada kok), begitu selalu jawaban dia," Singgih menirukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita aktivitas Sumanto terkini ada di halaman berikutnya
Untuk aktifitas Sumanto, menurut Singgih masih seperti biasanya. Belum ada perkembangan signifikan yang ditunjukkannya. Namun, untuk saat ini Sumanto sedang gemar berolahraga.
"Aktifitas sih biasa ya, tapi karena kebetulan di Yayasan baru membeli meja pingpong dia lagi suka main itu. Ternyata dia pintar pingpong, kemarin Agustus kita adakan lomba dia juara pingpong," tuturnya
Saat ini di Yayasan Annur panti rehabilitasi dan klinik jiwa milik H Supono terdapat 31 orang pasien yang menjalani rehabilitasi. Ditempat itu orang dengan gangguan jiwa dan pecandu narkoba dirawat.
"Pasien sekarang 31 orang karena ada penurunan dibanding waktu almarhum masih ada yang mencapai 60-an, untuk tenaga ada 8 orang konselor dan petugas jaga," tuturnya.
Simak Video "Video: Melihat Keseharian Sumanto Eks Napi Kanibalisme, Kini Jadi Konten Kreator"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/ahr)