Sebagian pintu air (spillway) Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri mulai dibuka. BPBD Wonogiri mengimbau masyarakat di sekitar bantaran sungai agar selalu meningkatkan kewaspadaan.
"Pintu (sipllway WGM) mulai dibuka tadi malam (Jumat, 21/10). Kami mendapatkan informasi dari Perum Jasa Tirta (PJT 1 Wilayah Sungai Bengawan Solo)," kata Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, Sabtu (22/10/2022).
Bambang tidak memungkiri pembukaan sebagian pintu WGM itu bakal menimbulkan sejumlah dampak, seperti potensi terjadinya genangan air di permukiman sekitar bantaran sungai hingga di lahan pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya yang sering terdampak di Wonogiri Kota itu sebagian wilayah Kelurahan Giritirto dan Kelurahan Giripurwo. Di Kecamatan Selogiri juga ada yang terdampak. Namun untuk saat ini dampaknya tidak begitu parah," ungkap dia.
Bambang mengatakan, pintu air spillway WGM dibuka berkaitan dengan elevasi di waduk tersebut. Pada Sabtu (22/10) pukul 08.55 WIB, ketinggian air mencapai 128,71 Mdpl.
Sementara itu, kondisi Spillway lama 0 MΒ³/dtk, Spillway baru 203 MΒ³/detik, PLTA 0 MΒ³/detik dan HJV 10 MΒ³/detik. Adapun total keluarannya 213 MΒ³/detik.
"Pembukaan ada levelnya. Ini hampir level kuning, sehingga pintu yang dibuka tidak semuanya. Kalau level merah, semua pintu yang ada dibuka. Jadi sekarang hanya sebagian pintu saja," ungkap dia.
Bengawan Solo Meluap
Dibukanya pintu WGM membuat debit air di Bengawan Solo bertambah. Ditambah lagi dengan curah hujan yang tinggi, potensi luapan Bengawan Solo rawan terjadi.
Sabtu (22/10) kemarin, sejumlah rumah warga di kelurahan Pucang Sawit, Jebres, Solo, terendam banjir. Setidaknya ada dua RT yang terdampak banjir dari meluapnya Sungai Bengawan Solo.
Informasi yang dihimpun detikJateng, dua RT tersebut meliputi RT 02 RW 06 dan RT 03 RW 06. Adapun rumah yang terdampak banjir sebanyak 99 rumah.
Salah satu warga, Jumadi (44), mengatakan banjir terjadi sejak Jumat (21/10) pukul 22.30 WIB. Namun, malam itu air belum sampai masuk ke dalam rumah.
"Baru masuk ke dalam sekitar pukul setengah 12 malam," katanya, Sabtu (22/10/202) pagi.
Jumadi mengungkapkan, ketinggian air semakin bertambah hingga pukul 04.00 WIB tadi. "Sampai jam 4 pagi tadi masih terus naik, agak mulai surut baru ini," ungkapnya.
Menurutnya, rumah mereka bukanlah tempat langganan banjir. Terakhir banjir terjadi pada tahun 2010. "Kemarin sore itu hujannya, malam enggak hujan. Mungkin ada air kiriman," kata dia.
(aku/aku)