1 Anak Wonogiri Meninggal Gagal Ginjal Akut, Ini Hasil Penelusuran Dinkes

1 Anak Wonogiri Meninggal Gagal Ginjal Akut, Ini Hasil Penelusuran Dinkes

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Jumat, 21 Okt 2022 15:11 WIB
Seorang warga menjaga anaknya yang dirawat dengan dugaan gagal ginjal akut di RSUP Dr.M.Djamil, Padang, Sumatera Barat, Kamis (20/10/2022). Dinas Kesehatan Sumbar merilis, terdeteksi sebanyak 22 kasus dugaan gagal ginjal akut dialami anak di provinsi itu dengan 12 orang diantaranya meninggal dunia dan sisanya masih dalam perawatan dan sudah ada yang sembuh. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Ilustrasi. Seorang warga menjaga anaknya yang dirawat dengan dugaan gagal ginjal akut di RSUP Dr.M.Djamil, Padang, Kamis (20/10/2022). (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Wonogiri -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri menyampaikan hasil penelusuran terhadap anak di Wonogiri yang meninggal akibat gagal ginjal akut di RSUP dr Sardjito Jogja. Dinkes menyebut anak tersebut memiliki gejala demam, batuk, pilek, serta gangguan kencing yang merupakan gejala khas dari kasus gagal ginjal akut.

"Setelah kami lakukan kroscek, ternyata kejadiannya pada September lalu. Berdasarkan penelusuran kami, anak itu dirawat lama di RSUP dr Sardjito," kata Kepala Dinkes Wonogiri, Setyarini, Jumat (21/10/2022).

Setyarini mengatakan, anak itu memiliki NIK Wonogiri dan berumur kurang dari tujuh tahun. Sebelumnya Dinkes Wonogiri mendapatkan laporan dari RSUP dr Sardjito terkait adanya anak di Wonogiri yang meninggal akibat gagal ginjal akut pada Kamis (20/10) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mendapat kabar itu, Dinkes melacak sekaligus mengecek ke alamat anak tersebut. "Kami juga mengecek obat yang dikonsumsi oleh anak saat sakit. Tapi itu tidak bisa dideteksi. Ibunya sudah lupa obat yang diberikan apa. Bekas obatnya juga sudah tidak ada karena memang sudah lama," ungkap dia.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan, lanjut Setyarini, gejala yang dialami anak saat sakit adalah demam, batuk dan pilek. Selain itu muncul gangguan kencing pada anak yang merupakan gejala khas dari gagal ginjal akut.

ADVERTISEMENT

Pada awal sakit, anak itu sempat diperiksakan ke salah satu dokter umum di Wonogiri. Karena kondisinya tak kunjung membaik dan muncul gejala gangguan kencing, kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Wonogiri.

"Di rumah sakit Wonogiri itu cuma satu setengah hari. Setelah itu dirujuk ke RSUP dr Sardjito. Di sana dirawat 21 hari. Meninggalnya tanggal 21 September," ujar Setyarini.

Setyarini mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan adanya kasus gagal ginjal akut pada anak. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua saat anaknya menderita demam.

"Saat anak demam, bisa dikompres. Jika masih demam diperiksakan ke puskesmas atau dokter. Kalau dapat resep obat bisa diminum. Jangan asal-asalan memberikan obat pada anak," kata Setyarini.




(aku/dil)


Hide Ads