Ada sejumlah aplikasi yang bisa digunakan untuk menghitung masa subur. Namun, cara menghitung masa subur bagi pasangan yang sedang program hamil juga bisa dilakukan secara manual. Berikut 3 cara menghitung masa subur secara manual.
Dilansir detikHealth yang mengutip dari Parent, cara menghitung masa subur bisa dilakukan oleh tiap wanita berdasarkan fase luteal dan siklus menstruasinya. Berikut 3 cara menghitung masa subur secara manual.
1. Pahami Siklus Menstruasi
Cara menghitung masa subur yang pertama ialah dengan memahami siklus menstruasi. Siklus menstruasi adalah rentang waktu antara hari pertama menstruasi pada bulan tertentu dengan hari pertama menstruasi pada bulan berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiap wanita punya siklus menstruasi yang berbeda. Siklus menstruasi rata-rata 28 hari. Namun, siklus menstruasi normal berada pada kisaran 23-35 hari. Panjang siklus juga dapat berbeda setiap bulannya.
Tandai hal tersebut pada kalender hingga 3-4 bulan ke depan untuk mendapatkan siklus menstruasi yang akurat.
2. Tentukan Waktu Ovulasi
Cara menghitung masa subur yang kedua ialah menentukan waktu ovulasi. Waktu ovulasi adalah waktu di mana sel telur telah matang dan dilepaskan oleh salah satu ovarium dan bergerak menuju tuba fallopi.
Menurut detikHealth, kunci dari pembuahan yaitu melakukan hubungan seksual pada rentang sekitar waktu ovulasi. Namun, terdapat perbedaan mengetahui waktu ovulasi antara wanita yang mengalami menstruasi secara teratur dan yang tidak teratur.
Jika Siklus Menstruasi Teratur
Jika siklus menstruasinya teratur, maka wanita bisa menghitung waktu ovulasi dengan menggunakan operasi matematika sederhana.
Pada siklus menstruasi rata-rata, ovulasi terjadi 14 hari sebelum periode menstruasi tiba atau ovulasi terjadi pada hari ke-14 dari siklus 28 hari. Jadi, intinya hanya tinggal mengurangi 14 hari dari panjang siklus menstruasi.
Contohnya, jika seorang wanita punya siklus menstruasi teratur dengan panjang 30 hari, maka ia mungkin akan berovulasi pada hari ke-16 (30 - 14 = 16) yang dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir.
Contoh lainnya adalah wanita yang mempunyai siklus menstruasi teratur 25 hari, maka ia mungkin akan berovulasi pada hari ke-11 (25 - 14 = 11).
Menentukan waktu ovulasi jika siklus menstruasi tidak teratur ada di halaman selanjutnya...
Jika Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengetahui kapan ia berovulasi jika siklus menstruasinya tidak teratur, yaitu:
Melacak Suhu Tubuh
Petunjuk bahwa wanita sedang mengalami ovulasi adalah meningkatnya suhu tubuh biasa (basal). Ukur suhu tubuh ketika pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur. Gunakan termometer khusus untuk mengukur suhu tubuh basal.
"Sebagian wanita mengalami peningkatan suhu sekitar setengah derajat dalam waktu 24-48 jam setelah ovulasi," dikutip dari detikHealth.
Gunakan Alat Prediksi Ovulasi
Metode ini lebih mahal dibandingkan dengan termometer suhu basal, tapi hasilnya lebih akurat. Metode ini menggunakan alat yang akan mengukur tingkat hormon luteinizing pada urine wanita. Ketika kadar hormon tersebut meningkat, hal itu menandakan salah satu indung telur akan melepaskan sel telur.
Memerhatikan Lendir Serviks
Meski tidak memberikan informasi yang tepat tentang kapan seorang wanita sedang mengalami ovulasi, metode ini akan memberikan indikasi bahwa wanita sedang berada dalam masa subur atau tidak.
Saat siap berovulasi, tubuh akan menghasilkan lendir serviks yang tipis dalam jumlah yang lebih besar. Lendir itu akan tampak jernih, melar, licin, seperti putih telur.
3. Atur Waktu Berhubungan Seks
Ketika wanita sudah mengetahui kapan ia berovulasi atau rentang tanggal kemungkinan berovulasi, selanjutnya tinggal menentukan waktu berhubungan seksualnya.
Menurut detikHealth, para praktisi kesehatan menyarankan untuk pasangan berhubungan seks sekitar lima hari sebelum ovulasi hingga beberapa hari setelah ovulasi. Pada rentang waktu tersebut, pasangan bisa melakukan hubungan seks setiap hari.
Meskipun sperma mampu hidup di dalam tubuh wanita selama 3-5 hari, tapi masa hidup sel telur hanya sekitar 12-24 jam. Tak perlu khawatir berhubungan seks setiap hari akan menguras sperma. Sebab, testis yang sehat mampu memproduksi sperma terus-menerus.