17 Oktober Hari Trauma Sedunia, Sejarah dan Kaitannya dengan Kecelakaan

17 Oktober Hari Trauma Sedunia, Sejarah dan Kaitannya dengan Kecelakaan

Tim detikJatim - detikJateng
Senin, 17 Okt 2022 14:40 WIB
ilustrasi konseling
Ilustrasi. Foto: thinkstock
Solo -

Tanggal 17 Oktober diperingati sebagai Hari Trauma Sedunia atau World Trauma Day. Apa itu Hari Trauma Sedunia?

Ternyata, Hari Trauma Sedunia berkaitan dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Berikut sejarah Hari Trauma Sedunia dan serba-serbi tentang trauma.

Sejarah Hari Trauma Sedunia

Dilansir detikJatim yang mengutip situs web The Free Press Journal, Hari Trauma Sedunia diperingati untuk mencegah meningkatnya angka kecelakaan dan cedera yang menyebabkan kematian atau kecacatan di seluruh dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Trauma Sedunia pertama kali dicetuskan pada 2011 di New Delhi, India. Tingginya angka korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di negara itu, yakni lebih dari 400 orang meninggal setiap hari, menjadi latar belakang pencetusan Hari Trauma Sedunia.

Penyebab Trauma dan Cedera

Cedera dan trauma adalah dua hal yang sering berkaitan. Selain karena kecelakaan lalu lintas, kedua hal tersebut bisa juga imbas dari kebakaran yang menimbulkan luka bakar atau tindakan kekerasan dan kejahatan yang menyebabkan cacat sementara atau permanen.

ADVERTISEMENT

Adapun pengalaman traumatis secara spesifik juga bisa disebabkan oleh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penyiksaan fisik dan mental, bencana alam, perang, dan kekerasan seksual. Pengalaman ini dapat mengakibatkan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Mencegah Trauma dan Cedera

Dalam hal kecelakaan lalu lintas, cedera kepala atau tulang belakang bisa dicegah dengan tidak memindahkan korban dari lokasi kecelakaan tanpa bantuan pihak profesional. Memindahkan orang yang terluka secara asal berpotensi menyebabkan cedera punggung atau leher yang serius.

Sedangkan untuk trauma yang disebabkan oleh KDRT bisa dicegah dengan menanamkan pentingnya menolak perilaku kasar dari siapa pun. Lindungi keluarga dari segala bentuk pelecehan dan kekerasan dan ajarkan anak-anak tentang pendidikan seks.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads