Makam dan Masjid Terdampak Tol Jogja-Solo Akan Dibelikan Tanah Ganti

Makam dan Masjid Terdampak Tol Jogja-Solo Akan Dibelikan Tanah Ganti

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 14 Okt 2022 14:20 WIB
Masjid di Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom yang kena proyek tol.
Masjid di Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom yang kena proyek tol. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten - Fasilitas umum yang terkena proyek tol Jogja-Solo, seperti permakaman umum dan masjid di Klaten akan mendapatkan ganti rugi. Namun uang ganti ruginya akan dibelikan tanah pengganti.

"Makam nanti uangnya dibelikan tanah pengganti yang disepakati. Selain itu ada uang biaya pemindahan jenazah," jelas General Manager Lahan dan Utilitas PT Jogja Solo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin kepada detikJateng, Jumat (14/10/2022) siang.

Tidak hanya makam, sambung Amin, hal yang sama akan diberikan untuk fasilitas umum berupa masjid. Masjid juga dibelikan tanah pengganti.

"Kalau masjid dibelikan tanah pengganti. Nantinya dibangunkan masjid baru di tanah yang sudah disepakati tersebut," jelas Amin.

Kasi Pengadaan Lahan Kantor BPN Klaten, Sulistyono menambahkan ganti rugi untuk fasilitas umum tidak jadi diwujudkan uang. Namun diwujudkan tanah pengganti dan bangunan.

"Diganti dengan bangunan dan tanah, ada 12 makam dan 11 masjid. Sebenarnya dari PP 19/2020 bisa dengan uang tapi ada UU wakaf yang tidak bisa," jelas Sulistyono kepada detikJateng.

Sulistiyono mengatakan meski pembayaran lebih simpel diganti uang, tapi pihaknya mengacu pada aturan Kemenag, hal itu tidak bisa dilakukan. Nantinya PPK tol membelikan tanah.

"Jadi yang membelikan PPK, nanti kesepakatan dengan panitia, tanahnya di mana. Biasanya panitia desa sudah mengajukan," lanjut Sulistyono.

Terpisah, Camat Polanharjo, Joko Handoyo mengatakan penggantian makam dan masjid masih proses. Meski begitu, ukur bidang sudah dilakukan.

"Sudah ukur bidang, termasuk di Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo," jelas Joko.

Menurut Joko, Kecamatan Polanharjo merupakan wilayah paling awal berbatasan dengan Boyolali. Hanya ada dua desa yang masjid dan makam terkena proyek tol.

"Ada di Desa Kapungan dan Kranggan. Desa Kapungan satu masjid, Desa Kranggan ada dua makam, dan satu masjid," terang Joko.

Lahan pengganti untuk fasilitas umum itu, sambung Joko, sudah ada. Di Desa Kranggan lahan makam dengan tanah kas desa yang masih proses pengalihan.

"Di Kranggan makam ada dua dan semua dengan tanah kas desa dijadikan di satu lokasi. Untuk masjid juga tinggal menunggu proses dan semua akan diganti PT pelaksana tol, di Polanharjo semua kondusif," pungkas Joko.




(apl/ams)


Hide Ads