Ratusan Keluarga Terdampak Banjir, BPBD Semarang Siapkan Dapur Umum

Ratusan Keluarga Terdampak Banjir, BPBD Semarang Siapkan Dapur Umum

Afzal Nur Iman - detikJateng
Kamis, 13 Okt 2022 21:26 WIB
Proses pembersihan banjir di Kelurahan Mangkang Wetan, Semarang, Kamis (13/10/2022) pukul 19.30 WIB
Proses pembersihan banjir di Kelurahan Mangkang Wetan, Semarang, Kamis (13/10/2022) pukul 19.30 WIB. Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Ratusan keluarga dari dua kelurahan yang ada di Kota Semarang terdampak banjir yang terjadi tadi sore. Meski kini banjir telah surut, BPBD Semarang mengerahkan petugas untuk pembersihan dan menyiapkan dapur umum.

"Terfokus ke pembersihan lumpur yang tinggi," kata Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono melalui keterangan tertulisnya, Kamis (13/10/2022).

Berdasarkan data BPBD Kota Semarang, banjir itu menimpa 7 RW di Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu dan 1 RW di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan. Terdapat 475 keluarga yang terdampak banjir tersebut.

Saat ini, pihak BPBD juga tengah menyiapkan dapur umum sementara untuk warga. Dapur umum itu dipusatkan di dua titik.

"Membuka dapur umum di dua titik di Kelurahan Wonosari dan Mangkang Wetan," ujarnya.

Banjir disebut karena limpasan Sungai Beringin yang sedang di normalisasi. Air masuk melalui sela-sela site pale.

"Untuk wilayah RW 01 Mangkang Wetan air masuk lewat sela-sela site pale yang belum selesai di Kali Beringin yang masih pengerjaan masuk Kali Bhakti dan menyeberang ke pemukiman RW 01. Untuk wilayah RW 03, RW, 04, RW 07 lainnya air masuk melalui limpasan Kali Beringin dan Kali Bhakti," jelasnya.

"Malam ini Pak Sekda, Kepala BPBD, Kabid 2 dan 3, Camat Tugu, Lurah Wonosari dan tokoh masyarakat baru rapat koordinasi untuk langkah selanjutnya," sambungnya.

Ketua RW Ungkap Banjir Nyaris Semeter

Sementara itu, Ketua RW 07 Kelurahan Wonosari, Mashyudi menyebut bila ada 34 rumah di daerahnya yang terdampak banjir dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1 meter.

"50 cm sampai 1 meter, sepinggang, kan sebagian hanya tempat-tempat tertentu kalau yang lain paling segini (menunjuk paha)," kata Mashyudi saat ditemui.

Banjir diperkirakan datang sekitar pukul 15.30 WIB dan mulai surut 30 menit kemudian. Lalu, air surut pukul 17.30 WIB.

Meski begitu, ia menyebut bila banjir ini merupakan yang terparah. Bahkan, air sempat menyeberang ke Kelurahan Mangkang Wetan Melalui Jalan Pantura yang menyebabkan lalu lintas lumpuh.

"Iya ini terparah di tahun ini," ujarnya.

"Sempat ke jalan raya, lumpuh total, lumpuhnya ya lumayan sampai sore sih. Menjelang magrib sudah mulai merayap mulai lancar. Tadi saya di jalan raya magrib mulai merayap," katanya lagi.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads